Sindikat Malaysia Paling Banyak Sumbang Narkoba ke Indonesia

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro`
Sumber :
  • Syaefullah/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebutkan, peredaran narkoba di Indonesia paling banyak berasal dari sindikat pengedar narkotika asal Malaysia. Angkanya mencapai di atas 50 persen.

7 Orang Jaringan Fredy Pratama Ditangkap Awal 2025, 4 Orang WNA

"Yang paling banyak dari negara Malaysia sebanyak 70 persen," ujar Bambang saat menghadiri acara Pengungkapan Sindikat Internasional Narkotika dan Pemusnahan Barang Bukti Hasil Operasi Bersinar di Pelabuhan Cirebon, Rabu, 6 April 2016.

Proses penyelundupan narkoba itu, kata Bambang, umumnya melewati pelabuhan dan bandara resmi yang ada di Indonesia. 

Sepanjang Februari 2025, BNN Tangkap 37 Tersangka Kasus Narkoba

"Melalui Bandara Soekarno Hatta, paling tidak ada 6 kasus di 2016 yang terdeteksi melalui pintu Batam, Jakarta, Tanjung Balai Karimun, Riau dan Bandung, dan melalui kantor pos Pasar Baru," katanya.

Menurut Bambang, modus penyelundupan barang ini pun beragam, tapi yang paling banyak digunakan bandar narkoba adalah dengan cara menyembunyikannya ke dalam tubuh.

Irjen Karyoto Perintahkan Anak Buah Pelototi Tempat Hiburan Malam agar Tak Ada Pesta Narkoba

"Ada yang disembunyikan di dalam badan, ada yang di baju dan banyak juga melalui kantor pos," jelasnya.

Selain Malaysia, beberapa sindikat narkoba internasional yang terdeteksi menyelundupkan barang haram itu ke Indonesia, berasal dari Taiwan, Singapura, Iran dan Nigeria.

Kasus penggerekan kawasan rawan peredaran narkoba, Kampung Muara Bahari Jakarta Utara.

3 Wilayah Peredaran Narkoba Tertinggi di Jakarta, Salah Satunya Kampung Bahari

BNN memetakan tiga wilayah yang paling rawan peredaran narkoba di Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2025