Akreditasi Rumah Sakit Pengguna Vaksin Palsu Dikaji Ulang

Ilustrasi/Seorang bidan menunjukkan vaksin campak dan vaksin BCG yang asli di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Kementerian Kesehatan meminta 14 rumah sakit yang masuk dalam daftar pengguna vaksin palsu, agar memeriksa ulang Standar Operasional Pelayanan mereka. Hal ini bertujuan memperbaiki standar mutu layanan, termasuk produk farmasi yang digunakan pada masyarakat.

Kemenkes RI Beri Hadiah Cek Kesehatan Gratis Buat Warga yang Berulang Tahun, Begini Cara Daftarnya!

"Dari Kemenkes sudah melakukan pembinaan. Mereka (pihak rumah sakit) sudah dipanggil, apa saja yang harus dilakukan dan me-riview SOP," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Bambang Wibowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Juli 2016.

Bambang menuturkan, 14 rumah sakit itu harus melakukan mengkaji ulang nilai akreditasi mereka. Nantinya komisi akreditasi akan menilai mutu, pelayanan, dan tata kelola rumah sakit itu. Tak hanya itu, sebelumnya pemerintah telah memberikan sanksi peringatan karena telah menggunakan produk farmasi dari sumber tak resmi.

Bukan Hanya Turunkan Berat Badan, Ini 8 Manfaat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

"Bisa saja penurunan akreditasinya. Ada 5 level atau bisa dicabut itu tergantung hasil verifikasi ulang oleh komisi akreditasi," tuturnya.

Diantara 14 rumah sakit itu, sebagian sudah menurut terhadap rekomendasi Kementerian Kesehatan, dan mengajukan proses verifikasi ulang. "Ada yang sudah melaporkan (data verifikasi), ada yang masih proses," ujarnya.

Kelas BPJS Dihapus! Cek Iuran Terbaru Desember 2024 yang Harus Anda Bayar

Sebelumnya Kementerian Kesehatan mengumumkan nama rumah sakit pengguna vaksin palsu. Umumnya rumah sakit ini berada di wilayah Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat.

Dalam rapat koordinasi dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 14 Juli 2016, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menjelaskan, vaksin palsu ini diedarkan sales CV Azka Medika. Peredaran dilakukan melalui pengajuan penawaran harga vaksin lewat email kepada bagian pengadaan barang rumah sakit.

Terkait kasus ini, sejauh ini polisi telah menetapkan 23 tersangka yang terdiri dari 6 orang produsen, 9 distributor, 2 pengumpul botol, seorang pencetak label, 2 bidan serta 3 dokter.

Garmin MARQ Athlete Gen 2

5 Smartwatch Terbaik 2025, Cocok untuk Olahraga dan Gaya Hidup Sehat

Temukan 5 smartwatch terbaik 2025 dengan fitur kesehatan canggih, pemantauan tidur, dan GPS presisi. Bantu hidup lebih sehat, aktif, dan tetap stylish.

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2025