Polisi Buru Pelanggan Prostitusi Anak Laki-laki di Puncak

Ilustrasi/Prostitusi.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Kepolisian Republik Indonesia akan melakukan digital forensik untuk melacak para pelanggan bisnis prostitusi anak laki-laki yang ada di kawasan Puncak Bogor Jawa Barat.

Legenda NBA Shaquille O'Neal Jadi Miliarder Berkat Meniru Strategi Investasi Ala Jeff Bezos

"Kita cari siapa yang biasa menjadi pelanggan," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Rabu, 31 Agustus 2016.

Baru-baru ini, sebuah bisnis prostitusi yang menjajakan anak laki-laki untuk dijadikan pemuas seks penyuka sesama jenis terungkap di Bogor Jawa Barat. Transaksinya menggunakan jasa media sosial Facebook.

Rahasia Hasilkan Ratusan Juta dalam Sebulan, 16 Cara Ini Terbukti Ampuh!

Setidaknya ada 99 anak yang diduga menjadi korban dari bisnis prostitusi ini. "Dari hasil pemeriksaan percakapan di akun mereka. Itu yang sedang didalami. Jadi dalam Facebook itu nanti tentunya ada pemeriksaan digital forensik," kata Boy.

Sejauh ini, dari pengungkapan, terdapat satu orang yang menjadi tersangka yakni seorang pria bernama AR (41). Ia dianggap menjadi penyedia anak laki-laki untuk disewakan kepada pelanggan pria dewasa.

Gak Melulu Sukses, Ini 7 Bisnis Raffi Ahmad yang Sudah Bangkrut

Saat ini, AR disangkakan dengan pasal berlapis. Dia dikenakan Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-undang nomor 44 tentang pornografi, Undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

SSDM Polri menghadiri langsung pemakaman polisi yang tewas ditembak di Lampung

Polri Tawarkan Kakak Briptu Anumerta Ghalib Jadi Polisi, Cerita Mantan PNS dan TNI Bangun Bisnis Omzet Miliaran

Berita tentang Polri menawarkan kakak Briptu Anumerta Ghalib untuk menjadi polisi jadi yang terpopuler di kanal news dan bisnis VIVA.co.id sepanjang Rabu, 19 Maret 2025.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2025