Delapan Belas Orang Eks ISIS Dipulangkan ke Indonesia

Anggota militan ISIS di Suriah.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer/Corbis

VIVA.co.id - Sebanyak 18 warga negara Indonesia mantan relawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan dipulangkan ke Tanah Air dari Suriah. Mereka dipulangkan dengan pesawat Qatar Airways dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 12 Agustus 2017.

Dubes AS untuk Turki Sebut Israel-Suriah Sudah Sepakati Gencatan Senjata

Kedelapan belas warga Indonesia itu lima laki-laki dewasa, sembilan perempuan dewasa, dan empat anak-anak (semua laki-laki). Masing-masing berinisial L, MS, MKA, DR, MHA, MAA, DDW, FDM, FR, SK, IP, SZ, RN, NKD, HK, TAQ, MRR, dan SN.

Mereka yang disebut melarikan diri dari kelompok ISIS di Suriah itu dikawal tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri segera setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Identitas mereka didata ulang oleh petugas Imigrasi sebelum dibawa ke Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Israel-Suriah Sepakati Gencatan Senjata

Menurut Kepala Biro Penerangan Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, rombongan eks relawan ISIS itu akan dibawa ke markas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Setelah itu diserahkan Menteri Luar Negeri kepada Kepala BNPT dan Densus 88.

"Untuk hasil interogasi lebih lanjut nanti akan disampaikan,” kata Rikwanto ketika dikonfirmasi pada Minggu, 13 Agustus 2017.

AS Nyatakan Tak Dukung Serangan Israel di Suriah, Desak Gencatan Senjata

Dihubungi terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, menyebutkan setiap warga Indonesia yang dipulangkan dari daerah yang ada pengaruh ISIS, maka akan melalui proses yang ketat. Proses itu dilakukan BNPT dan Kepolisian.

"Mereka yang menangani proses tersebut dan lamanya proses tersebut dilakukan mereka yang menentukan," kata Arrmanatha.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Bogor

Bentrokan di Suwayda Suriah, Erdogan Telepon Putin Bahas Potensi Ancaman di Kawasan

Erdogan menelepon Putin dan memperingatkan potensi ancaman di kawasan, akibat bentrokan saat penarikan pasukan Suriah dari Suwayda.

img_title
VIVA.co.id
19 Juli 2025