Waketum: Golkar Tunggu Mana yang Mau Menang, di Situ Kami Berlabuh

Ilustrasi Partai Golkar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, mengatakan partainya masih wait and see terkait arah koalisi Pilpres 2024. Yang penting, kata dia, Golkar tidak ketinggalan kereta koalisi dan tidak juga terlalu terburu-buru dalam menentukan akan bergabung ke koalisi yang mana, atau apakah membentuk poros baru.

Instruksi Bahlil ke Kader Golkar di DPR-DPRD: Anggaran Harus Menyentuh Rakyat

"Kalau saya momentumnya, nanti tinggal dilihat sama dengan calon-calon lain bagaimana, yah jangan sampai ketinggalan kereta. Itu yang penting. Yang lain kan juga, katanya mau diumumkan, tetapi belum juga, tunggu mereka umumkan dulu, supaya bisa bareng-bareng," ujar Mekeng dikutip Rabu, 26 Juli 2023.

Mekeng menghormati rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar, yang meminta Ketua Umum Airlangga Hartarto segera memutuskan arah koalisi sampai Agustus 2023. Namun, kata Mekeng, rekomendasi itu tidak wajib dijalankan oleh Airlangga.

Lebih Dari 20 DPC PPP di Jateng Solid Dukung Mardiono di Muktamar X

"Namanya usulan boleh saja, tapi nanti ditindaklanjuti atau tidak, tergantung DPP, usulan boleh, itu memang tugas mereka (Dewan Pakar Golkar) memberikan usulan, tapi nanti akan ditindaklanjuti atau tidak, nanti pertimbangan DPP yang akan rapatin," kata Mekeng.

Lebih lanjut, Mekeng menegaskan Golkar bakal berkoalisi dengan partai politik yang mengusung bakal cawapres yang memiliki potensi menangnya besar. Sebab, Golkar merupakan partai yang mendukung pemerintah.

Golkar Dukung Ratifikasi Ekstradisi RI–Rusia: Senjata Baru Lawan Kejahatan Lintas Negara

"Golkar nanti tunggu mana yang mau memang, di situ kami berlabuh karena Golkar adalah partai pendukung pemerintah dan jadi kami ke partai yang memang, kan doktrin Golkar kan karya ke kekaryaan, jadi dia harus masuk ke calon yang kemungkinan besar memang, nanti kami lihat," jelas Mekeng.

Mekeng juga mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar, PPP dan PAN masih ada. KIB belum pernah dibubarkan meski PPP sudah bergabung koalisi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, dan PAN berpotensi bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bentukan Gerindra-PKB yang mengusung Prabowo Subianto.

"Tetap ada, tapi keputusan masing-masing nanti kita lihat, tetap ada dan tidak pernah dibubarkan. Kalau tiba-tiba semua dukung Ganjar, berarti tetap ada," kata Mekeng.

Fraksi Golkar audiensi bersama AKSI soal royalti lagu

Fraksi Golkar Terima Usulan Piyu Padi soal Sistem Hybrid di Royalti Musik

Fraksi Golkar sepakat bahwa sistem royalti lagu di Indonesia perlu segera diperbaiki agar lebih transparan, berkeadilan, dan mudah diakses

img_title
VIVA.co.id
24 September 2025