Isu Penambahan Kementerian: Asal Presiden Terpilih Bisa Mengelola, Tidak Tumpang Tindih

Radis Hadi, Pengamat Politik Archy Strategy
Sumber :
  • istimewa

Jakarta – Kabar penambahan jumlah kementerian di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, mencuat belakangan ini. Apalagi di DPR, melalui Badan Legislasi atau Baleg, merevisi UU Kementerian Negara, dimana jumlah kementerian disesuaikan dengan kebutuhan Presiden.

Seskab Cerita Prabowo Telepon Trump 17 Menit Sepakati Tarif Impor 19 Persen

Pengamat politik dari Archy Strategy, Radis Hadi, menjelaskan penambahan kementerian bisa saja disiapkan untuk menopang kebutuhan dalam mencapai target. Yakni target yang dijanjikan semasa kampanye lalu.

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Usai Deal Besar dengan Trump, Prabowo Siap Beli 50 Pesawat Boeing demi Besarkan Garuda Indonesia

Menurut Radis, menambah kementerian di pemerintahan Prabowo-Gibran nanti adalah sah -sah saja. Sepanjang bisa membuka efektivitas kerja pemerintahan nantinya.

"Yang jadi pekerjaan rumah itu bagaimana Presiden dapat mengelola kebutuhan kementerian yang akan dibentuk bekerja maksimal dan tidak tumpang tindih, terlebih efisiensi budget yang perlu menjadi perhatian ditengah banyak hal-hal strategis yang perlu diselesaikan juga di pemerintahan sebelumnya," jelas Radis, saat dihubungi, Jumat 17 Mei 2024.

Prabowo Bakal Bertemu Trump September-Oktober: Tapi Saya Ngeri Diajak Main Golf

Sedangkan langkah DPR yang membuka jalan dengan revisi UU Kementerian Negara, menurutnya karena memang parlemen dihuni oleh partai-partai koalisi. Dengan begitu, maka apapun skenario yang diharapkan maka bisa dieksekusi di parlemen. Terlepas ada penolakan atau tidak.

"Yang perlu jadi kritik itu adalah perbandingan efisiensi jumlah kementerian dengan permasalahan yang diselesaikan. Tunggu saja," katanya.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani

DPR Kritik Pelibatan TNI-Polri Saat MPLS: Jangan Dikit-dikit Tentara, Dikit-dikit Polisi

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani mengkritik keterlibatan TNI dan Polri dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

img_title
VIVA.co.id
17 Juli 2025