PPP Terdegradasi dari Senayan, Nasib Tragis Partai Legendaris

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Peluang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menembus parlemen DPR periode 2024-2029 dipastikan kandas. Sebagian besar dari total 24 gugatan permohonan PPP terkait perkara hasil sengketa Pileg 2024 ditolak Mahkamah Konstitusi (MK).

Ribuan Polisi dan TNI Siaga Jelang Aksi BEM UI Kepung Gedung DPR, Pengalihan Arus Situasional

Dari sidang agenda pembacaan putusan dismissal pada 21-22 Mei 2024, sudah lebih dari 16 gugatan PPP tak diterima MK. Alasan MK bahwa mayoritas permohonan PPP tak memenuhi syarat formil karena tak jelas dan kabur. Hanya beberapa gugatan yang lanjut ke sidang pembuktian tapi tak bisa jadi harapan PPP.

Dengan banyak gugatan yang kandas di MK, peluang PPP dipastikan sangat kecil untuk lolos ke DPR periode lima tahun ke depan. Sebab, perjuangan di MK merupakan jalan terakhir yang bisa ditempuh PPP.

Menkum Persilakan Kubu Agus Suparmanto Gugat SK Pengurus PPP Mardiono ke PTUN

Dengan hasil di MK membuat PPP untuk kali pertama gagal lolos ke DPR. Mengutip buku 'Meliput Pemilu, Panduan untuk Jurnalis' (2004, 28), PPP jadi partai kontestan pemilu sejak 1977.

Saat itu pemerintah Orde Baru era Soeharto bersama DPR membuat UU No. 15 Tahun 1975 tentang partai politik dan Golkar. Dengan UU itu, jumlah partai di Pemilu 1977 lebih sederhana dibandingkan Pemilu 1971.

Menkum Tegaskan Tak Ada Intervensi Pemerintah di SK Kepengurusan PPP

"Persisnya kedua partai itu adalah PPP dan PDI ditambah Golongan Karya (Golkar). Kursi hasil pemilihan dibagi-bagi menurut sistem proporsional," demikian keterangan buku itu dikutip VIVA pada Kamis, 23 Mei 2024.

Baca Juga: Daftar Gugatan PPP yang Berguguran di MK, Kans Lolos ke DPR Makin Tipis

Logo Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Pakar politik dari Indonesia Political Review Ujang Komarudin menyebut kegagalan PPP lolos ke DPR sebagai pil pahit yang mesti ditelan partai besutan Mardiono tersebut. Ujang merasa prihatin karena nasib tragis PPP usai Pemilu 2024.

"Cukup prihatin karena partai legendaris, partai Islam tertua di bawah kepemimpinan Mardiono tapi gak lolos," ujar Ujang kepada VIVA pada Rabu malam, 22 Mei 2024.

Konflik dan Salah Dukung

Menurut dia, sebagai pucuk pimpinan partai, Mardiono mesti tangggung jawab soal gagal lolosnya PPP. Namun, terlepas itu, ia menganalisa ada beberapa penyebab PPP rontok di 2024.

Dia mengatakan faktor itu karena partai berlogo kabah itu pimpinannya sering dilanda konflik. Pergantian ketua umum setahun jelang Pemilu 2024 hanya salah satu persoalan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya