Kisruh Distribusi Gas Melon, MPR Sebut Momen Benahi Subsidi

Ilustrasi tabung gas LPG
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno menyebut kisruh distribusi LPG 3 kilogram (gas melon) sebagai momentum untuk membenahi masalah energi bersubsidi yang menjadi beban APBN setiap tahunnya. 

Anindya Bakrie Jelaskan Soal Peluncuran Kadin GEO di World Economic Forum

Menurut Politikus PAN itu, selain menguras devisa karena 75 persennya volumenya diimpor, subsidi LPG 3 Kg juga tidak sejalan dengan misinya untuk membantu masyarakat ekonomi lemah. Sebab, data menunjukkan mayoritas pengguna LPG 3 Kg merupakan masyarakat mampu.

"Saat ini, masyarakat mampu masih banyak menggunakan kompor LPG 3 Kg, sementara kita memiliki surplus listrik hampir 5 gigawatt. Jika masyarakat beralih ke kompor induksi, maka kita bisa secara signifikan mengurangi konsumsi LPG 3 Kg, sekaligus mengurangi over kapasitas listrik yang saat ini turut membebani negara," kata Eddy dalam keterangannya pada Kamis, 6 Februari 2025. 

Pengoplos LPG Subsidi di Jakut dan Jaktim Dibekuk, Beraksi 1,5 Tahun Rugikan Negara Rp16,8 Miliar

Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno

Photo :
  • Dok. Istimewa

Karena itu, Eddy mendorong upaya membenahi subsidi energi dengan mencari substitusi untuk LPG 3 Kg. Menurut dia, salah satu solusinya yakni menerapkan elektrifikasi untuk alat masak.

Stok Beras RI Catat Rekor Tertinggi, Prabowo: Hasil Kebijakan Masuk Akal

"Perlu diketahui bahwa studi kelayakan tentang penggunaan kompor induksi ini telah dilakukan dan hasilnya cukup positif dalam mengurangi berbagai beban APBN akibat penggunaan LPG 3 Kg," kata Eddy.

Selain itu, Eddy juga mengusulkan pemanfaatan gas bumi untuk disalurkan ke rumah tangga semakin ditingkatkan. Artinya, terang dia, jaringan gas perlu diperluas untuk menjangkau sebanyak mungkin rumah tangga sebagai pengganti dari LPG 3 Kg.

Eddy menambahkan, saat ini Indonesia sudah memiliki sumber gas dan sebagian masyarakat sudah mengaksesnya melalui jaringan gas ke rumah-rumah. Selain itu, kebijakan tersebut juga akan membantu pemerintah mencapai target transisi energi dari LPG 3 Kg yang berbasis fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan atau energi terbarukan.

"Jika kita tingkatkan penggunaan alat masak listrik serta memperluas akses Jargas ke rumah-rumah tangga, beban penggunaan devisa dan subsidi akan turun signifikan," imbuhnya.

The Kaldera Toba Nomadic Escape, Toba Samosir, Sumatera Utara.

Pemerintah Diminta Ikhtiar Maksimal Pertahankan Status Kaldera Toba di UNESCO

Peringatan dari UNESCO dikritik sebagai bukti ketidaksiapan dalam menjaga aset bumi yang bernilai strategis tinggi, termasuk wajah pengelolaan warisan geologi Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
24 Mei 2025