Survei 100 Hari Kinerja 6 Gubernur di Jawa: Dedi Mulyadi Tertinggi dengan 94,7 Persen
- Humas Jabar
Jakarta, VIVA – Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM), tertinggi dalam survei kepuasan publik terhadap enam Gubernur di Pulau Jawa.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia dirilis Rabu, 28 Mei 2025, tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kinerja Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM mencapai 94,7 persen.
"Overall, Dedi Mulyadi memang sangat tinggi, dan itu yang menjelaskan kenapa media sering melakukan liputan tentang KDM karena ratingnya tinggi, itu yang membedakan dengan gubernur di tempat lain," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
Di posisi kedua disusul Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan 83,8 persen. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di posisi ketiga dengan 75,3 persen.
Survei Indikator Politik terhadap 100 hari kinerja 6 Gubernur di Pulau Jawa
- Indikator
"Di Jawa Timur ini kompetitif, sebagaimana kita ketahui, Khofifah ini satu-satunya gubernur perempuan di Jawa. Dia dua kali menjadi Gubernur di Jawa Timur, petarung, karena pernah kalah beberapa kali melawan Pakde Karwo, mendapat 75 persen saya kira bisa lebih tinggi lagi kalau memanfaatkan media sosial," ujar Burhanuddin
"Kalau DIY tanpa media sosial juga sudah tinggi, karena warga DIY barangkali sungkan mengevaluasi rajanya, tapi ya datanya begini," sambungnya
Sementara di posisi keempat ada Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dengan 62,5 persen, disusul Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dengan 60 persen dan di posisi keenam Gubernur Banten Andra Soni dengan 50,8 persen.
Meski demikian, Burhanuddin menerangkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pemimpin di Indonesia tidak selalu karena faktor teknokratik atau bukan semata-mata faktor kinerja, tapi banyak disumbang faktor emosi atau afeksi.
"Persepsi itu tidak semata-mata dibentuk oleh keberhasilan bagi seorang pemimpin untuk menyelesaikan agenda teknokratik, tapi juga persepsi pemimpin betul-betul dianggap bekerja untuk rakyat," imbuhnya
Diketahui, survei Indikator ini melibatkan WNI di Pulau Jawa yang memiliki hak pilih berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah pada saat survei berlangsung.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan menarik sampel di Jakarta sebanyak 500 responden. Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing 600 responden. DI Yogyakarta dan Banten masing-masing 400 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling jumlah sampel sebanyak 400 memiliki toleransi kesalahan atau margin of error 5 persen, sampel 500 responden 4,5 persen dan sampel 600 responden 4,1 persen, masing-masing pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang terpilih pada periode 12-19 Mei 2025.