PDIP Sebut Sikap Megawati Biasa Saja Bertemu Gibran, Tak Seakrab dengan Try Soetrisno

Presiden Prabowo Subianto, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wapres Gibran
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA – Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli mengungkapkan sikap Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri yang biasa saja ketika bertemu dengan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka saat Upacara Hari Lahir Pancasila.

Guntur mengaku tak mengetahui ada obrolan Megawati dengan Gibran dalam acara tersebut. Ia menegaskan Megawati akrab dengan Presiden Prabowo Subianto serta Wapres ke-6 Try Sutrisno, namun tidak dengan Gibran.

"Kami tidak mengetahui informasi kalau ada obrolan antara Ibu Megawati dengan Gibran. Karena fokus kami pertemuan Ibu Megawati dengan Presiden Prabowo. Gibran kan wapres, sesuai protokoler kenegaraan dia memang ada di situ, tapi kami lihat sikap Ibu Megawati biasa-biasa saja, tidak sedekat dan seakrab pada Presiden Prabowo atau Pak Try Soetrisno yang hadir," kata Guntur kepada wartawan, Selasa, 3 Juni 2025.

Guntur menjelaskan bahwa Gibran sudak bukan kader PDIP. Megawati, kata dia, juga sudah tidak ingin membawa persoalan Gibran lebih jauh lagi. 

Guntur menganggap pertemuan keduanya memang suatu kebetulan pada saat memperingati Hari Lahir Pancasila.

"Secara organisatoris Gibran itu sudah tidak bersama PDI Perjuangan termasuk 27 orang lainnya, juga Jokowi, tapi Ibu Megawati tidak mau membawa masalah ini pada momen kenegaraan dan personal, kalau memang kebetulan bertemu, ya bertemu. Kita fokus saja pada momen pertemuan itu. Karena ini memperingati Hari Lahir Pancasila & Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, maka sila ke-3, Persatuan Indonesia dan gotong-royong yg menjadi intisari Pancasila menurut Bung Karno harus diprioritaskan," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, sempat mengobrol dengan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di dalam holding room sebelum memasuki tempat upacara Hari Lahir Pancasila, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Senin, 2 Juni 2025. 

Itu diakui oleh Ketua MPR RI, Ahmad Muzani. Muzani mengatakan suasana pertemuan Gibran dan Megawati berlangsung cair.

"Iya (Gibran mengobrol dengan Megawati), bercanda-canda juga. Iya, bercanda di antara kita, yang ada di holding. Ada saya, ada Pak Prabowo," kata Muzani.

Soroti Wacana Pemakzulan Gibran, Nasrudin: Jangan Bawa Negara Masuk Lorong Gelap Frustrasi Politik

Ia menjelaskan bahwa sejumlah tokoh turut hadir bersama Presiden Praboowo. Seperti Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

"Yang di holding tadi ada Ibu Megawati, ada Pak Try, ada Pak JK, ada Presiden Prabowo, ada wapres, ada saya, ada Mensesneg, ada Menlu," ucapnya.

Kata Muzani soal Pesan Prabowo ke Megawati yang Dititip Lewat Dasco

Dalam holding room, kata Muzani, Gibran duduk berhadapan dengan Megawati. Ia menilai suasana keakraban dalam holding room merupakan gambaran yang sangat baik antara tokoh publik.

"Iya, bertanya, menanyakan kesehatan Ibu, segala macam," kata Muzani.

Ketemu Megawati, Bahas Peluang PDIP Masuk Kabinet? Dasco Tegaskan Begini

Muzani menegaskan bahwa suasana silaturahmi yang hangat antar tokoh bangsa, merupakan hal baik sebagai momentum memperingati Hari Lahir Pancasila.

"Saya kira ini adalah gambaran yang sangat bagus. Para pemimpin bangsa, tokoh bangsa duduk satu meja untuk bercanda, ngobrol, saling bersalaman, saling bersilaturahmi, dan saling bertegur sapa. Saya kira ini sebuah, di hari kita memperingati kelahiran Pancasila ini, saya kira momentum yang sangat bagus dan sangat mengharukan," jelasnya.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri

Megawati Ungkit Sejarah Proklamasi: Kalau Tak Ada yang Berani, Kalian Masih jadi Budak

Megawati juga berbicara pentingnya menjadi sosok yang Pancasilais. Ia menyebut jika tidak Pancasilais maka lebih baik tidak tinggal di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
7 Juni 2025