Beranda Login
img_title

Megawati Soekarnoputri

politikus
23 Januari 1947
s/d
Sekarang
img_title img_title
Kiprah politik Megawati banyak dipengaruhi semangat perjuangan bapaknya sebagai presiden RI. Slogan "merdeka" selalu dibenamkan di hatinya. Mega pun menjalani kehidupannya dengan penuh perjuangan  untuk mencapai kata merdeka yang sesungguhnya. Ia pun terpilih sebagai presiden RI melalui PDI Perjuangan.

Tak hanya itu, Megawati juga berhasil mengantarkan kader-kadernya untuk menjadi bupati, walikota, gubernur, bahkan hingga presiden. Terakhir, ia memang berhasil mengantarkan kadernya Joko Widodo untuk menjadi presiden. Joko Wiodo-Jusuf Kalla yang diusung oleh PDIP berhasil menduduki sebagai Presiden dan wakil Presiden periode 2014-2019.

Semua itu dilakukan dengan perjuangan, kerja keras, dan gotong royong yang selalu diingatkan oleh Megawati. Megawati sudah memegang nilai-nilai tersebut dari ajaran ayahnya. Dialah anak yang mengikuti penuh jejak sang ayah.

Nama panjangnya Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri. Ia lebih sering dipanggil Mega. Mega lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 dari pasangan Soekarno dan Fatmawati. Mega adalah anak kedua dari Presiden pertama Indonesia.

Kisah pernikahan Mega cukup panjang. Dia menikah tiga kali dalam usia terbilang muda. Pernikahan pertama pada tahun 1968 , dalam usia 21 tahun, dengan seorang pilot  letnan satu (penerbang) Surindro Supjarso. Dari pernikahannya ini dikaruniai dua orang anak laki-laki. Suaminya gugur saat menjalankan tugas.

Mega kembali menikah dengan seorang diplomat asal mesir bernama Hassan Gamal Ahmad Hasan, 1972, dalam usia 25 tahun. Pernikahan ini tidak bertahan lama dan tidak memiliki anak.

Pada tahun 1973, usia 26 tahun, Mega kembali menikah dengan Taufik Kiemas dan dari pernikahannya ini dikaruniai satu orang anak perempuan, Puan Maharani.

Mega kecil terbilang istimewa. Hidupnya dalam suasana kemerdekaan Republik Indonesia. Lebih spesial lagi orang tuanya, Soekarno adalah presiden RI pertama dan tinggal di Istana Presiden.

Pada umur 7 tahun, seperti anak-anak lain, Mega masuk sekolah dasar. Sekolah Dasar hingga SMA diselesaikan di Perguruan Cikini, Jakarta. Pada usia 18 tahun dia lulus SMA.

Setelah lulus SMA, Mega kuliah di Fakultas Pertanian Unpad, Bandung. Di sini tidak bertahan lama, sekitar setahun antara tahun 1965-1967, karena situasi politik nasional saat itu sedang memanas.

Pada tahun 1967 adalah masa terakhir kepresiden bapaknya. Tiga tahun tidak aktif kuliah, bukan berarti dia berdiam diri. Dia tetap aktif di organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Setelah kondisi politik agak normal, Mega kembali masuk kuliah di Fakultas Psikologi UI, tapi tidak sampai tuntas. Pada tahun-tahun ini adalah tahun duka keluarga besar Soekarno. Pada tahun 1970, bapaknya meninggal dunia saat Mega berusia 23 tahun.

Mega bisa dibilang sebagai titisan bapaknya. Menindak lanjuti perjuangan bapaknya, saat aktif di GMNI, dia terjun ke partai politik. Pada usia 39 tahun ia menjadi pengurus PDI Jakarta Pusat pada tahun 1986. Setahun kemudian, dia menjadi anggota DPR RI 1987-1992.

Karier politiknya semakin kuat setelah setahun kemudian dalam kongres PDI, 22 Desember 1993, dia terpilih menjadi Ketua Umum PDI 1993-1998.

Semasa kepemimpinannya banyak penekanan dari penguasa Presiden Soeharto. PDI terbecah belah dengan kepemimpinan Mega dan Soerjadi. Puncaknya bentrok fisik perubatan kantor PDI di Jalan Diponegoro yang berujung peristiwa 27 Juli 1996 kelabu yang memicu kerusuhan di Jakarta.

Sehubungan ada kedua pimpinan PDI, PDI kelompok Mega melakukan kongres PDI sekaligus mengganti nama PDI menjadi PDI Perjuangan, pada tahun 1998, dan menjadi Ketua Umum PDIP 1998-2000. Sejak itu, Mega menjadi ketua umum PDIP berturut-turut untuk periode 2000-2005, 2005-2010, 2010-2015, dan 2015-2020.

Pada pemilu 1999, awal Era Reformasi, PDIP memenangkan pemilu. Meski pemenang pemilu, Mega dalam pemilihan presiden lewat MPR kalah suara oleh Abdurrahman Wahid. Presiden Abdurrahman hanya bertahan dari 1999-2001. Mega yang waktu itu sebagai Wapres menggantikannya menjadi Presiden periode 2001-2004.

Pada Pilpres berikutnya 2004 dan 2009, dalam situs laman KPU, Mega maju kembali menjadi calon presiden tapi belum berhasil. Mega tidak putus asa. Dia tetap berjuang lewat partainya dan perwakilannya di DPR sebagai oposisi pemerintah.

Pada Pemilu 2014, Mega berjuang kembali, kali ini, dengan mencalonkan kader partai PDIP Joko Widodo sebagai capres 2014. Hasil kerja kerasnya menuai hasil. Capresnya terpilih sebagai presiden masa bakti 2014-2019.

Sukses mengantarkan kadernya bukan berarti tinggal diam. Mega tetap berjuang mengawal pemerintah bersama PDI Perjuangan. Mega mengajak "Mari Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat". Begitu tagline PDI Perjuangan saat berkuasa ini.  (DN)
      
KELUARGA      
Suami           : Taufik Kiemas
Anak             : M Rizki Pratama
                       M Pranada
                       Karina
                       Puan Maharani

PENDIDIKAN
SD Perguruan Cikini Jakarta (1954-1959)
SLTP Perguruan Cikini Jakarta (1960-1962)
SLTA Perguruan Cikini Jakarta (1963-1965)
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung (1965-1967); tidak selesai
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta (1970-1972); tidak selesai

KARIER
Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia di Bandung, 1965
Pengurus DPC PDI Jakarta Pusat,
Anggota Fraksi PDI DPR-RI, 1987-1997
Ketua Umum PDI, 1993-1998
Ketua Umum PDI Perjuangan, 1998-2000, 2000-2005, 2005-2010,2010.2015
Wakil Presiden Republik Indonesia, 1999-2001
Presiden Republik Indonesia ke-5, 2001-2004




Berita Terkait
Prabowo Bakal Hadir Pertama Kali di KTT BRICS, Bakal Tegaskan Posisi Indonesia Sikapi Isu Global

Prabowo Bakal Hadir Pertama Kali di KTT BRICS, Bakal Tegaskan Posisi Indonesia Sikapi Isu Global

Nasional

6 Juli 2025
Hasto Dituntut 7 Tahun Bui, Megawati Ogah Ganti Sekjen PDIP

Hasto Dituntut 7 Tahun Bui, Megawati Ogah Ganti Sekjen PDIP

Video

4 Juli 2025
Terungkap! Alasan Polisi Periksa Ajudan Jokowi di Kasus Tuduhan Ijazah Palsu

Terungkap! Alasan Polisi Periksa Ajudan Jokowi di Kasus Tuduhan Ijazah Palsu

Nasional

4 Juli 2025
Diperiksa Polda Metro Terkait Laporan Ijazah Palsu, Ajudan Jokowi Kompol Syarif Ungkap Ini

Diperiksa Polda Metro Terkait Laporan Ijazah Palsu, Ajudan Jokowi Kompol Syarif Ungkap Ini

Nasional

3 Juli 2025
Komisi I DPR: Dubes RI Harus Bertugas Sesuai Visi Presiden Prabowo

Komisi I DPR: Dubes RI Harus Bertugas Sesuai Visi Presiden Prabowo

Nasional

3 Juli 2025
Alasan Prabowo Bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi bersama Arab Saudi

Alasan Prabowo Bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi bersama Arab Saudi

Dunia

3 Juli 2025
DPR Terima Supres Calon Dubes RI untuk Negara Sahabat, Puan: Segera Dibahas Komisi I

DPR Terima Supres Calon Dubes RI untuk Negara Sahabat, Puan: Segera Dibahas Komisi I

Politik

3 Juli 2025
Prabowo Instruksikan Basarnas Cari Penumpang KMP Tunu Pratama yang Tenggelam di Selat Bali

Prabowo Instruksikan Basarnas Cari Penumpang KMP Tunu Pratama yang Tenggelam di Selat Bali

Nasional

3 Juli 2025
Momen Prabowo Umrah di Sela Kunjungan ke Arab Saudi

Momen Prabowo Umrah di Sela Kunjungan ke Arab Saudi

Dunia

3 Juli 2025
Kepala BP Haji Ikut Temani Prabowo Kunjungan ke Arab Saudi, Begini Tujuannya

Kepala BP Haji Ikut Temani Prabowo Kunjungan ke Arab Saudi, Begini Tujuannya

Nasional

2 Juli 2025
Tiba di Jeddah, Prabowo Dijadwalkan akan Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi

Tiba di Jeddah, Prabowo Dijadwalkan akan Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi

Nasional

2 Juli 2025
Istana Bentuk Tim Kaji Putusan MK soal Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah

Istana Bentuk Tim Kaji Putusan MK soal Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah

Nasional

2 Juli 2025
AHY: Pak SBY Memilih Jalan Seni, Karena Politik Kadang Gagal Menjangkau

AHY: Pak SBY Memilih Jalan Seni, Karena Politik Kadang Gagal Menjangkau

Nasional

2 Juli 2025
Luncurkan Video Musik Save Our World, SBY Curhat Dapat Inspirasi saat di Oslo: Bukan Solo

Luncurkan Video Musik Save Our World, SBY Curhat Dapat Inspirasi saat di Oslo: Bukan Solo

Nasional

1 Juli 2025
Momen Wapres Gibran Cium Tangan Try Sutrisno dalam Peringatan Bhayangkara ke-79

Momen Wapres Gibran Cium Tangan Try Sutrisno dalam Peringatan Bhayangkara ke-79

Nasional

1 Juli 2025
FULL Pidato Prabowo Subianto Dalam Acara HUT Bhayangkara ke 79

FULL Pidato Prabowo Subianto Dalam Acara HUT Bhayangkara ke 79

Video

1 Juli 2025
Prabowo: Polisi Indonesia Tak Boleh Seperti di Negara Maju, Harus Dengar Penderitaan Rakyat

Prabowo: Polisi Indonesia Tak Boleh Seperti di Negara Maju, Harus Dengar Penderitaan Rakyat

Nasional

1 Juli 2025
Prabowo Puji Kepemimpinan Kapolri: Kepolisian Kita Sungguh-sungguh Turun ke Rakyat

Prabowo Puji Kepemimpinan Kapolri: Kepolisian Kita Sungguh-sungguh Turun ke Rakyat

Nasional

1 Juli 2025
Ajudan Bilang Kabar Jokowi Kritis Itu Hoaks: Jangan Mudah Percaya

Ajudan Bilang Kabar Jokowi Kritis Itu Hoaks: Jangan Mudah Percaya

Nasional

30 Juni 2025
Gubernur Bali: Bung Karno Bukan Hanya Milik PDI Perjuangan tapi Milik Bangsa Indonesia

Gubernur Bali: Bung Karno Bukan Hanya Milik PDI Perjuangan tapi Milik Bangsa Indonesia

Politik

30 Juni 2025
Share :