Kelakar Prabowo: Jadi Ketua Partai Itu Berat, Banyak Utangnya, Nggak Menang Dimaki-maki
- Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Solo, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan menjadi ketua umum partai politik (parpol) merupakan suatu amanah yang berat. Meski memegang kekuasaan, banyak hal yang harus ditangani dengan baik.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya saat menghadiri penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu, 20 Juli 2025.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Presiden Prabowo Subianto di Kongres PSI
- PSI Youtube
“Karena yang pegang kekuasaan ya ketua-ketua partai itu, ketua partai itu berat loh, berdarah-darah jadi ketua umum partai. Benar ya?” ucap Prabowo.
“Nggak usah ketua umum ya kan, ketua biasa, sekjen, wakil sekjen, ketua DPW, ketua DPD, ketua DPC itu berdarah-darah, capek, bener ya?” sambungnya.
Prabowo menuturkan, ketua umum parpol banyak tersenyum ketika berkumpul bersama kader partainya. Namun, di balik itu, banyak yang dipikirkan ketua umum termasuk soal utang hingga konsekuensi jika partai kalah dalam pemilu.
“Tapi kadang-kadang senyumnya itu dipaksa, karena mikir masih banyak utang yang harus dibayar dia, sudah capek, utang banyak, nggak menang dimaki-maki, ya kan,” tutur dia.
Prabowo kemudian menjelaskan definisi politik yang menurutnya terbagi dua yaitu normatif dan substantif. Definisi normatif yaitu politik yang berurusan dengan sistem terkait pembagian kekuasaan dan mengatur pemerintahan.
“Pengertian yang lebih mendalam adalah bahwa politik artinya suatu kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat dan masyarakat. Itu arti politik yang substantif, yang substantif," ungkap Prabowo.
Prabowo lantas berpesan kepada seluruh kader PSI untuk memilih pengertian politik yang lebih substantif dengan tujuan memperbaiki kehidupan masyarakat.