Trump Mainkan Tarif Impor, Begini Dampaknya ke RI

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden AS, Donald Trump (tengah).
Sumber :
  • REUTERS/Ludovic Marin/Pool

VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan memberlakukan kenaikan tarif impor baja sebesar 25 persen dan aluminium 10 persen pekan ini untuk melindungi produsen di dalam negeri.

Terkait hal itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattof, menilai kebijakan Trump tersebut tidak memiliki dampak langsung terhadap perekonomian maupun perdagangan Indonesia.

Kondisi itu, menurutnya, disebabkan ekspor baja maupun aluminium Indonesia ke AS terbilang masih kecil, dengan masing-masing hanya mencapai 1-2 persen.

"Kalau untuk tarif baja dan aluminium memang enggak langsung akan berdampak ke Indonesia, karena ekspor kita juga kecil ke Amerika," tuturnya saat dihubungi VIVA, Rabu 7 Maret 2018.

Meski demikian, Abra mengkhawatirkan, isu kenaikan tarif yang digulirkan oleh Trump ini akan memantik kebijakan serupa di Eropa yang menjadi penerima barang ekspor terbesar Indonesia.

"Kalau sampai nanti negara-negara tersebut naikin tarif impor, baru nanti Indonesia kena imbasnya. Tinggal dilihat struktur impor kita yang terbesar apa," katanya.

Sorot Kelapa Sawit - Kebun - Perkebunan - Lahan - Hutan

Untuk itu, ekspor komoditas Indonesia yang terbesar seperti batu bara dan crude palm oil (CPO) perlu diperhatikan. Sebab, jika benar ada perang tarif tadi pasti ekspor akan terganggu.

Surplus Neraca Dagang April 2025 Terendah dalam 60 Bulan, BPS Ungkap Biang Keroknya

"Tapi akan parah kalau sampai benar itu terjadi, ibaratnya akan ada perang dunia dalam konteks ekonomi. Nanti kalau itu terjadi, Indonesia harus memilih, dalam tanda kutip akan ada di poros mana, karena itu kan sifatnya bilateral. Pasti semua negara akan ada perjanjian kerja sama," tutur Abra.

Di lain pihak, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani juga menganggap kebijakan tarif impor AS tersebut belum ada dampak langsung terhadap Indonesia. Karena untuk bahan baku baja dan aluminium untuk Industri, Indonesia masih impor.

Volvo PHK 3.000 Karyawan, Industri Otomotif Global Terguncang Akibat Perang Dagang

"Kita sendiri kan masih impor (baja dan aluminium). Jadi menurut kami sih kebijakan Amerika tersebut dampaknya masih kecil, orang kita impor kok. Jadi tidak terlalu signifikan (dampaknya)," kata Rosan di Menara Kadin, Jakarta, 6 Maret 2018.

Presiden Prabowo Subianto di Sidang Tahunan MPR RI tahun 2025

Prabowo Bangga Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen di Tengah Perang Dagang Global

Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan perekonomian Indonesia berhasil tumbuh di atas 5 persen di tengah situasi perang dagang dan konflik politik ekonomi global.

img_title
VIVA.co.id
15 Agustus 2025