Enggak Ada Lahan Lagi, Tetangga Indonesia Bangun Kota di Bawah Tanah

Singapura.
Sumber :
  • Pixabay/Sasint

VIVA – Negara kota yang juga tetangga Indonesia, Singapura, berencana membangun infrastruktur bawah ta­nah untuk mengimbang laju pertumbuhan penduduk dengan terbatasnya lahan.

Lang­kah ini dilakukan karena sudah tidak memungkinkan lagi membangun gedung-gedung tinggi maupun rekla­masi laut.

Spesialis Sektor Publik Frost & Sullivan, Abhineet Kaul, saat ini Singapura sangat berhati-hati mengelola pertumbuhan pesat di segala bidang yang dialaminya dalam beberapa dekade terakhir.

Ia melihat Singapura berupaya menghindari masalah kepadatan dan kekacauan lalu lintas, naiknya permukaan laut, serta efek negatif terhadap lingkungan seperti yang dihadapi kota metropolitan lainnya di Asia Tenggara.

Bukan itu saja. Dengan jumlah penduduk 5,6 juta yang diperkirakan tumbuh menjadi 6,9 juta jiwa pada 2030, membuat pemerintah seperti dikejar waktu untuk secepatnya mulai mempertimbangkan cara menggunakan ruang di bawah tanah sebagai gantinya.

Seperti diketahui, Singapura telah membangun jalan raya bawah tanah dan sistem pendingin udara yang canggih.

"Tapi sekarang mereka mencari celah untuk menampung lebih banyak fasilitas di bawah permukaan demi mengoptimalkan penggunaan lahan di atasnya, khususnya untuk industri, komersial dan perumahan," kata Kaul, seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa, 3 September 2019.

Menurut rancangan rencana pengembangan yang dirilis Maret lalu, Urban Redevelopment Authority, ingin menempatkan utilitas, transportasi, serta fasilitas penyimpanan dan industri di bawah tanah untuk membebaskan tanah di permukaan.

Baru Pulang dari Luar Negeri, 1 Lagi Penjual Bayi ke Singapura Dijemput Polisi di Bandara Soetta

Namun belum ada rencana untuk menempatkan perumahan di bawah tanah. Kaul menyebut teknologi tiga dimensi akan digunakan untuk menghasilkan peta bawah tanah, dengan tiga wilayah percontohan ditargetkan di awal.

Keinginan Singapura memanfaatkan lahan di bawah tanah mengikuti jejak Finlandia dan Kanada.

Terungkap! Sindikat Perdagangan Bayi Internasional Sudah Beraksi Sejak 2023, Korbannya Capai Puluhan

Di Helsinki, ibu kota Finlandia, sudah memiliki terowongan tempat parkir mobil, pusat perbelanjaan, dan bahkan kolam renang.

Sedangkan, Montreal di Kanada punya yang namanya underground city, sebuah jaringan terowongan yang menghubungkan titik-titik penting di bawah tanah.

Bursa Asia Dibuka Bervariasi Usai Trump Kenakan Tarif Impor untuk Uni Eropa dan Meksiko
2 tersangka korupsi laptop Kemendikbudristek

Jejak Terakhir Jurist Tan Terungkap, Terbang ke Singapura Naik Singapore Airlines

Imigrasi sebut Jurist Tan telah kabur ke luar negeri sejak pertengahan Mei 2025.

img_title
VIVA.co.id
23 Juli 2025