Bursa Asia Dibuka Bervariasi Usai Trump Kenakan Tarif Impor untuk Uni Eropa dan Meksiko
- vstory
Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik dibuka fluktuatif pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025. Gejolak dipengaruhi sikap investor menilai keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kenakan tarif impor 30 persen terhadap Uni Eropa dan Meksiko yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 mendatang.Â
Para pemimpin Uni Eropa dan Meksiko mengindikasikan untuk terus bernegosiasi dengan Trump bulan ini. Tidak lain sebagai upaya menyepakati tarif impor yang lebih rendah.
Dikutip dari CNBC Internasional, Singapura melaporkan pertumbuhan perekonomian pada kuartal II-2025 sebesar 4,3 persen secara year on year. Hasil ini melampaui perkiraan para ekonom sebesar 3,5 persenÂ
Secara kuartalan, PDB Singapura tumbuh sebesar 1,4 persen yang menjadi pembalikan dari kontraksi pada kuartal lalu sebesar 0,5 persen.Â
Investor akan mencermati inflasi India untuk bulan Juni. Ekonom memperkirakan inflasi India mencapai 2,5 persen dari tahun ke tahun dan 2,82 persen bulan sebelumnya.
Indeks Nikkei 225Â merosot 0,33 persen. Indeks Topix ikut mengalami koreksi sebesar 0,21 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi melesat 0,22 persen. Begitu pula indeks Kosdaw yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil menguat 0,19 persen.
Indeks acuan Australia, S&P/ASX 200, turun tipis 0,1 persen. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong dibuka pada level 24.088 atau lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir di posisi 24.139,57.
Meninjau Wall Street, ketiga indeks acuan AS ditutup di zona merah pada Jumat, 11 Juli 2025. Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 279,13 poin atau 0,63 persen ke level 44.371,51.Â
Indeks S&P 500 menyusut 0,33 persen menjadi 6.259,75. Kemudian Nasdaq Composite kehilangan 0,22 persen dan parkir pada area 20.585,53.