Terdampak COVID-19, Bagaimana Cara Perusahaan Logistik Bertahan?

Ilustrasi industri logistik
Sumber :
  • eolaspecialtyfoods.com

VIVA – Perusahaan logistik cukup terdampak dengan adanya pandemi virus corona atau COVID-19. Dengan penggunaan e-commerce yang meningkat tinggi mencapai 60 persen biaya operasional perusahaan logistik juga semakin tinggi di masa pandemi COVID-19. 

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita, menyampaikan meski industrinya tidak turun tajam, tetapi dalam hal logistik cukup terdampak. 

"Jadi kalau kita lihat kayak industri otomotif, elektronik, lalu tekstil itu juga kena, jadi pasti secara logistik terdampak juga dan buat logistik ini memang cukup berat, karena kami harus jaga cash flow," ujar Zaldy dalam diskusi yang bertema 'Peluang dan Tantangan Digitalisasi Sektor Logistik di Indonesia di Masa & Pasca Pandemi COVID-19', Rabu, 10 Juni 2020.

11 Jemaah Haji di Debarkasi Surabaya Diduga Terpapar Covid-19

Dengan banyaknya industri yang terdampak dengan pandemi COVID-19 ini, Zaldy mengharapkan adanya kerja sama baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah agar dapat menurunkan biaya logistik. Jangan sampai ada pihak-pihak yang justru mengambil keuntungan di tengah kesulitan dalam hal logistik. 

"Kita butuh biaya logistik yang lebih kecil gitu kan. Teman-teman di Pelindo, Angkasa Pura di Dephub itu bagaimana tarif itu bukan naik, tapi malah lebih rendah," ucapnya. 

Kadinkes Klaim 38 Kasus Covid di Jakarta Tahun Ini Telah Sembuh

Zaldy menganggap dengan adanya penurunan biaya logistik justru akan mempercepat pengembalian ekonomi Indonesia menjadi lebih baik lagi. 

"Karena dengan kita bisa menurunkan biaya logistik kita harap pemulihan dari ekonomi ini akan bisa lebih cepat, dan teman-teman yang bisnisnya terkena dampak COVID ini sudah harus melihat, sebenarnya pengalaman COVID-19 ini membuat kita lebih berpikir mengenai servis yang kita berikan. Kalau kita lihat bahwa logistik itu sudah butuh produk bukan lagi sebagai service," katanya. 

Perusahaan logistik yang kini juga mempunyai produk justru lebih bisa bertahan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Untuk itu Zaldy berharap perusahaan logistik sudah harus memikirkan bagaimana membuat produk sehingga dapat melewati masa sulit ini. 

"Jadi buat teman-teman di perusahaan logistik sudah saatnya memikirkan bagaimana membuat produk-produk yang bisa membuat kita bertahan di COVID-19 ini, dan kalau kita bisa bertahan selama COVID-19 itu mungkin kita bisa menjadi salah satu yang menang setelah COVID-19 ini," pungkasnya. 

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Rosan mengatakan, sebetulnya kesepakatan antara Boeing dan Garuda itu sudah ada sebelum era pandemi COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2025