HSBC Genjot Layanan Digital, Transaksi Nasabah Korporasi Lebih Efisien

HSBC.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) meningkatkan pelayanan digitalnya kepada nasabah. Dengan memperkenalkan fitur tambahan pada platform Digital Accounts Receivables Tool (DART) yang terintegrasi dengan payment aggregator ternama.

Rekening Nganggur Anda Diblokir PPATK? Simak Cara Berikut Ini untuk Mengaktifkannya

Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt mengungkapkan, platform ini dapat membantu nasabah korporasi mengalihkan proses rekonsiliasi invoice secara manual menjadi elektronik. Hal itu dilakukan dengan terintegrasi langsung melalui portal pembayaran dengan berbagai macam metode pembayaran dan kanal pembayaran secara daring.

“HSBC berkomitmen untuk memperkuat platform digital yang memungkinkan nasabah korporasi untuk mengotomasi proses dan meningkatkan efisiensi operasional. Pengembangan DART ini merupakan salah satu langkah penting dalam prioritas digital kami,” ujar Francois dikutip dari keterangannya, Kamis 22 April 2021.

Rekening Bank Nganggur 3 Bulan Bakal Dibekukan PPATK, Ini Alasannya

Baca juga: Anggaran THR untuk PNS Tahun Ini Capai Rp45,4 Triliun

Sementara itu, Head of Global Liquidity and Cash Management (GLCM) PT Bank HSBC Indonesia Herani Hermawan mengatakan, pengembangan layanan digital ini pun guna membuat nasabah lebih nyaman bertransaksi dengan HSBC. Dengan demikian efisiensi pun dapat tercipta.

Satu per Satu Peran 8 Tersangka Kasus Sritex Diurai Kejagung: Siapa Lakukan Apa?

“Kami memahami kebutuhan nasabah yang kian meningkat akan otomasi proses dan digitalisasi guna mendukung efisiensi operasional mereka, karena itu kami senantiasa menyempurnakan layanan digital kami," tambahnya.

Selain itu lanjut dia, pengembangan layanan DART  dilakukan guna meminimalisir risiko terjadinya pada nasabah saat bertransaksi. Pendataan pun akan terka sesuai dengan transaksi yang dilakukan.

"Dengan terintegrasinya DART dengan portal pembayaran, kami dapat membantu nasabah untuk mengurangi risiko operasional dan memperlancar arus kas. Sehingga mereka dapat fokus pada pengembangan bisnisnya.” tambahnya.

Ilustrasi pencairan dana bantuan sosial (bansos)

PPATK Ungkap Ada Dana Bansos Rp 2,1 Triliun Mengendap di Rekening Dormant Lebih dari 3 Tahun

Selain itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membeberkan bahwa terdapat lebih dari 1 juta rekening yang diduga terkait dengan tindak pidana.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025