Di Bawah Ekspektasi, Ekonomi China Kuartal II-2021 Tumbuh 7,9 Persen

Bendera China.
Sumber :

VIVA – Meski pandemi COVID-19 masih menyebar di seluruh negara di dunia, namun China masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Di mana biro statistik China mencatat pada kuartal II-2021 ekonominya tumbuh 7,9 persen.

Prabowo Rapat Bareng Anggota DEN di Hambalang, Bahas Kondisi Ekonomi Nasional

Dilansir dari CNBC, pada Kamis 15 Juli 2021, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II-2021 tersebut sebesar 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, capaian itu di bawah perkiraan pelaku pasar yang perkirakan ekonomi China bisa tumbuh sekitar 8,1 persen.

Sementara, jika dilihat komponennya justru pada kuartal II-2021 ini, penjualan ritel dan produksi industri China tumbuh lebih cepat dari perkiraan.

Sektor Digital Ditargetkan Sumbang 10 % Pertumbuhan Ekonomi, Airlangga: ASN Generasi Z Harus Melek Teknologi

Kemudian, bila melihat kuartal ke kuartal terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 ini naik 1,3 persen dari kuartal I-2021. Angka itu lebih cepat dibandingkan laju kuartal I-2021 dengan kuartal IV-2020.

"Ekonomi China mengalami pemulihan yang stabil," kata biro statistik dalam sebuah rilis. 

Rumah Mewah di Jaksel Digerebek, Isinya WN China Dalang Penipuan Online Berkedok Polisi Wuhan

Tak sampai di situ, meski tetap ada pertumbuhan, biro statistik China tetap memiliki kekhawatiran terhadap laju pertumbuhan ekonomi ke depan mengingat penyebaran global pandemi dan pemulihan tidak seimbang di dalam negeri.

Di mana penjualan ritel naik 12,1 persen pada Juni 2021 dibandingkan tahun lalu, atau lebih tinggi dari perkiraan yaitu sebesar 11 persen seperti yang diharapkan. Kemudian, produksi industri tumbuh sebesar 8,3 persen, lebih besar dari perkiraan pelaku pasar.

Selain itu, dalam tiga bulan terakhir, otoritas China juga telah mengumumkan dukungan untuk perusahaan yang terkena dampak lonjakan harga komoditas.

Kemudian, survei tingkat pengangguran perkotaan tetap stabil di 5 persen pada Juni, sementara pengangguran untuk kategori usia 16 hingga 24 yang lebih muda naik menjadi 15,4 persen.

Sementara itu, agen bea cukai China mengatakan awal pekan ini bahwa ekspor naik lebih dari yang diperkirakan 32,2 persen pada Juni 2021.

Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal

Rupiah Dibuka Melemah Usai IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025-2026

Di pasar spot hingga pukul 09.10 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.512 per US$ melemah 56 poin atau 0,34 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.456 per US$.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2025