Milenial Jangan Tunda Beli Rumah, Simak Keuntungan Ajukan KPR saat Ini

Pameran Properti.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Sementara itu, Directors Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus mengungkapkan, prospek sektor perumahan tahun depan masih sangat bagus. Sebab, selain angka backlog yang tinggi, pertumbuhan rumah tangga baru/ keluarga baru (household) juga masih positif.

Detik-detik Pajero Tabrak 2 Rumah di Tangsel Hingga Hancur, Ternyata Pengemudinya Pelajar 15 Tahun

“Untuk saat ini, investasi di sektor perumahan bagi keluarga yang baru menikah menjadi waktu yang tepat setelah hampir 2 tahun pandemi COVID melanda Tanah Air dan dunia. Pertimbangan investasi di sektor ini antara lain karena banyaknya aset properti yang dijual di bawah harga pasar, bahkan masih ada yang memberikan diskon,” ungkap Anton.

Lebih lanjut Anton mengatakan, penurunan angka COVID-19 dan sentimen ekonomi bisnis membaik menjadi momentum positif yang akan mendorong pertumbuhan bisnis properti. 

Sempat Kabur ke Tangerang, Begini Nasib Pembacok Kurir J&T Saat Tagih COD di Bekasi

"Perubahan yang cepat sangat positif di hampir seluruh wilayah melandai, tentu saja berdampak positif terhadap kegiatan bisnis, termasuk properti. Kita harapkan tren penjualan membaik di semester pertama akan berlanjut," ujarnya.

Dia pun menyarankan, bagi keluarga baru, ataupun generasi milenial, terutama pembeli rumah pertama menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi properti dengan tingkat suku bunga KPR yang di bawah 10 persen. 

BPBD: Rumah Rusak Akibat Gempa di Situbondo Bertambah Jadi 64

"Siklus bergerak naik, inilah yang diharapkan akan menjadi gain dari investasi properti. Momennya masih ada, masih terbuka. Sekarang waktu tepat cari peluang investasi properti," paparnya.

Ketua Umum Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida memperkirakan, industri properti akan tetap tumbuh pada tahun 2022. Saat ini, pangsa pasar kita 70 persen millenial, karena generasi ini mempunyai pendapatan yang lebih stabil.

Pameran perumahan.

Photo :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

“Potensi generasi milenial untuk membeli properti relatif besar. Kemampuan kelompok ini memenuhi gaya hidupnya selama ini karena ditopang penghasilan yang cukup memadai. Apabila penghasilan milenial itu digabung dengan pasangannya, tentu daya beli mereka akan jauh lebih besar lagi. Jadi mestinya generasi milenial mampu mencicil rumah Rp2,5 juta sampai Rp3 juta per bulan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, terdapat beberapa kombinasi insentif pemerintah yang diterapkan untuk memerangi dampak negatif COVID-19 terhadap perekonomian. Antara lain, UU Cipta Kerja No. 11/2020 yang telah mulai berlaku, yang akan memangkas birokrasi perizinan, sehingga menciptakan lingkungan yang ramah bisnis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya