Medco Energi Terbitkan Obligasi Senilai Rp5,7 Triliun

Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mengumumkan penerbitan obligasi 144A/Reg senilai US$400 juta setara dengan Rp5,74 triliun (kurs referensi BI Rp14.374 per dolar AS). Obligasi ini dengan tenor tujuh tahun dan kupon 6,95 persen.

Ancam Cabut Izin Konsesi, Bahlil Evaluasi 10 Sumur Migas 'Nganggur'

Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro mengatakan, perseroan akan menggunakan dana bersih dari obligasi untuk membiayai kembali utang dan/atau untuk mendukung agenda pertumbuhan perseroan.

"Kami senang dengan hasil akhir dari penerbitan obligasi, dukungan kuat dari investor obligasi internasional dan domestik mencerminkan catatan Perusahaan dalam memberikan komitmen, kinerja operasional dan rencana deleveraging yang konsisten," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu, 6 November 2021.

Lifting Migas Anjlok Bikin RI Impor Migas Terus, Bahlil Curiga Ada Unsur Kesengajaan

Wilayah kerja migas lepas pantai yang dikelola Medco Energi.

Photo :
  • Medcoenergi.com

Hilmi juga berharap kinerja perusahaan akan terus membaik. "Dengan membaiknya harga komoditas dan permintaan energi, kami berharap dapat terus melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan kami," katanya.

Anggota DEN: Penyederhanaan Regulasi Migas Mendesak Dilakukan

Afirmasi peringkat kredit Perseroan dengan peringkat B+ dari Fitch, B+ dari S&P dan B1 dari Moodys. Sebelumnya, Medco Energi juga baru saja mempublikasikan strategi perubahan iklim dengan tujuan untuk mencapai Net Zero untuk emisi Scope 1 and Scope 2 di 2050 dan Scope 3 di 2060.

"Strategi perubahan iklim ini memperkuat komitmen berkelanjutan kami terhadap tujuan jangka panjang," paparnya.

[Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, di acara Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025]

Anindya Bakrie Yakin Negosiasi Dagang RI-AS Rampung Sebelum 8 Juli 2025, Simak 3 Faktornya

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie meyakini, negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan bisa tercapai sebelum tanggal 8 Juli 2025.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2025