Cadangan Melimpah, RI Butuh Inisiatif Kejar Target Produksi Migas

Ilustrasi pekerja lakukan pengeboran.
Sumber :
  • Company Profile Medco Energi 2010

VIVA – Indonesia diyakini memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) menjanjikan. Sehingga, butuh keberpihakan dalam menemukan cadangan tersebut dengan berbagai instrumen yang sudah disediakan oleh pemerintah.

Neraca Dagang RI Januari-Agustus 2025 Surplus US$29,14 miliar, 64 Bulan Beruntun

Sekretaris Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, menegaskan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan penurunan produksi migas atau bahkan meningkatkan produksi adalah dengan menerapkan Enhanced Oil Recovery (EOR). 

Menurut dia, berbagai hal pendukung yang dibutuhkan pelaku usaha terapkan EOR sudah disediakan oleh pemerintah. Sementara dari sisi teknologi juga sudah tersedia sehingga tersisa hanyalah keinginan mengimplementasikannya.

6 Tren Digital di Industri Migas

Baca juga: Mencekam, Insiden Batik Air Rute Jakarta-Padang Beredar di Medsos

“Langsung diterapkan (EOR) teken kontrak dengan vendornya (mitra) apalagi ini konsepnya 'No Cure No Pay' dicontoh saja kontrak yang ada, simple kalau sudah ada contoh real yang sudah berhasil,” kata Djoko, dalam keteranganya dikutip Jumat 26 November 2021.

Insentif PPN DTP Perumahan Resmi Diperpanjang hingga 2026, Menko Airlangga Ungkap Aturan Mainnya

Diketahui, Pemerintah telah memetakan 34 lapangan migas menjadi kandidat lokasi proyek EOR. Proyek EOR merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030. 

Adapun ke-34 kandidat lapangan tersebut adalah Rantau, Bangko, Bekasap, Kulim, Balam South, Petani, Pematang, Zamrud, Beruk, Pedada, Pusak, Sago, Limau Q51, Ramba, Belida, Melibur, Gemah, Makmur, Jirak, Kaji, Semoga, Iliran High, Rama, Krisna, Widuri, E-main, Zulu, MQ, Jatibarang, Mudi, Sukowati, Tanjung, Handil dan Gundih.

Inisiasi terapkan EOR dengan menginjeksikan CO2 saat ini secara intensif sedang dikaji di lapangan Sukowati dan Gundih. Kemudian EOR memanfaatkan bahan kimia atau chemical EOR sebagai salah satu strategi utama meningkatkan produksi minyak, dan juga sudah dilakukan di lapangan Tanjung. 

Kini kelanjutan pilot project di sana adalah untuk temukan bahan kimia yang tepat dan sesuai dengan karakteristik reservoir sehingga bisa diterapkan secara penuh (full scale).

Sementara untuk chemical EOR lainnya juga sudah diterapkan di blok Rokan ketika masih dioperatori oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI). Penerapan chemical EOR tersebut rencananya akan kembali dilakukan oleh Pertamina melalui afilisasinya sebagai operator di Rokan yakni Pertamina Hulu Rokan (PHR). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya