Gubernur BI: Arah Kebijakan Moneter 2022 Lebih Pro Stabilitas

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Sumber :
  • BI

VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan arah kebijakan moneter yang akan ditempuh dalam bauran kebijakan BI tahun 2022. BI akan terus mendorong pemulihan ekonomi bersama pemerintah, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan para pemangku kepentingan terkait demi menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Menurutnya, kebijakan moneter yang pro stabilitas harus dilakukan dalam menyikapi meningkatnya ketidakpastian di ranah global.

"Kebijakan moneter akan lebih pro-stability dengan tetap untuk bersama-sama memulihkan ekonomi," kata Perry dalam telekonferensi, Kamis 2 Desember 2022.

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

Photo :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Perry memastikan bahwa pihaknya juga akan terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu juga memastikan likuiditas di perbankan akan lebih baik.

Terkait kebijakan suku bunga rendah yaitu 3,5 persen juga masih akan dipertahankan oleh Bank Indonesia. Setidaknya sampai nanti muncul tanda-tanda bahwa akan terjadi kenaikan inflasi.

"Kebijakan moneter pro-stability, tapi empat kebijakan Bank Indonesia lain tetap pro growth. Itu yang kami ingin tegaskan," ujar Perry.

Kemudian, Perry juga mengatakan bahwa kebijakan makroprudensial longgar pun akan terus didorong oleh BI bersama KSSK, guna mendorong kredit dan pembiayaan ke sektor riil.

Gubernur BI Minta Investor Tak Perlu Khawatir Respons IHSG Anjlok, Ini Penjelasannya

"Kebijakan makroprudensial longgar itu termasuk termasuk kebijakan makroprudensial inklusif dan ke sektor-sektor prioritas," ujarnya.

Gubernur BI Sebut Ketidakpastian Global Tinggi Dipicu Kebijakan Tarif Impor Trump
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo

Buka Peluang Turunkan BI Rate Lagi, Bos BI: Tunggu Tanggal Mainnya

Dengan terjaganya inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, Perry mengakui masih ada potensi penurunan BI Rate lebih lanjut kedepannya.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2025