Dunia Menuju Stagflasi, BI Galang Sinergi Kendalikan Inflasi RI

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pemangku kepentingan lainnya, meluncurkan 'Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan' guna menjaga keterjangkauan harga, ketersedian pasokan, dan kelancaran distribusi pangan.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menegaskan, dalam semangat Kemerdekaan RI ke-77 gerakan ini harus diisi dengan terus maju, baik dalam memajukan ekonomi dan juga melindungi masyarakat dari dampak global.

"Karenanya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Indonesia ini sangat penting kita lakukan," kata Perry dalam telekonferensi, Rabu 10 Agustus 2022.

Baca juga: Tarif Ojol Naik, Gojek Janjikan Hal Ini ke Driver dan Pelanggan

Perry mengaku sudah menghadap Presiden Jokowi, untuk melaporkan kondisi inflasi yang dialami Indonesia saat ini. Sehingga, Presiden Jokowi pun langsung menginstruksikan kepada seluruh menterinya, untuk segera berkoordinasi dalam upaya mengendalikan inflasi tersebut.

"Dan pada 18 Agustus 2022 besok kita akan menggelar Rakornas TPID, yang insya Allah akan diberikan arahan langsung oleh Pak Presiden," ujarnya.

Perry menekankan, masalah inflasi ini merupakan hal yang harus menjadi perhatian bersama para stakeholder terkait. Sebab, saat ini dunia sedang bergejolak, dan ekonomi dunia juga sedang menurun menuju stagflasi atau resesi di berbagai negara.

Ilustrasi pendorong inflasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Intip Kekuatan Payment ID, Sistem Deteksi Canggih yang Bakal Diluncurkan BI Buat Pantau Transaksi Keuangan di Indonesia

"Di mana harga-harga sangat tinggi. Bahkan harga minyak US$101 per barel, harga pangan melambung tinggi di seluruh dunia, dan suku bunga di berbagai negara maju juga naik sangat tinggi. Dunia sedang bergejolak," kata Perry.

Apalagi, lanjut Perry, belum lagi masalah geopolitik seperti perang Rusia Ukraina, yang membuat aspek ekonomi sangat merasakan dampaknya. Pasalnya, kedua negara tersebut merupakan pemasok 20 persen dari energi dan pangan global. Sehingga, hal itulah yang menjadi penyebab kenapa harga-harga pangan global dan energi naik semakin tinggi.

Rupiah Dibuka Menguat Imbas Capital Inflow dan Langkah BI Stabilkan Kurs

"Karenanya, dibutuhkan semangat Proklamasi RI ke-77 yang harus kita gerakkan di tahun ini. Itulah kenapa Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ini sangat penting, agar Indonesia terus maju mengembangkan ekonomi menuju harga-harga pangan terkendali, dan rakyat sejahtera. Ini Sangat penting," ujarnya.

BI Prediksi Ekonomi Global 2025 Hanya Tumbuh di Bawah 3%, Ini Penyebabnya
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso

Inflasi Juli 0,3 Persen, BI Pede Terkendali hingga Akhir Tahun

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa IHK Juli 2025 tercatat inflasi sebesar 0,30% (mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami inflasi sebesar 2,37 persen (yoy).

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2025