Kementerian BUMN Optimis Rights Issue Bikin Kinerja BTN Makin Moncer, Ini yang Bikin Pede

Bursa Efek Indonesia / BEI atau Indonesia Stock Exchange / IDX
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

Contohnya produk KPR. Arya optimistis permintaan KPR BTN akan tetap tumbuh karena target pasarnya adalah pemilik rumah pertama dan untuk ditinggali. Mereka bukan tipe konsumen yang membeli rumah untuk investasi atau pun spekulasi. 

IHSG Sesi I Naik ke Zona Hijau, Saham Alamtri dan Alfamart Cerah

Hal itu didukung oleh jumlah calon pemilik rumah pertama yang masih berlimpah saat ini. Karena, angka backlog masih sangat tinggi di mana sebagian besar adalah golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

“BBTN merupakan tulang punggung pemerintah dalam menyalurkan kredit bersubsidi ke segmen MBR,” katanya.

Dasco Sebut RUU BUMN Bakal Disahkan Besok

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Dia menegaskan, mengacu pada tiga faktor tersebut, wajar jika banyak sekuritas yang merekomendasikan buy untuk saham BBTN. Salah satunya RHB Sekuritas yang mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 2.450 per saham. 

IHSG Ditutup Merah, Cek 3 Saham di Jajaran Top Gainers

Analis RHB Sekuritas Indonesia Ryan Santoso dan Andrey Wijaya mengatakan, masuknya dana segar baru dari pelaksanaan rights issue bakal mengerek capital adequacy ratio (CAR) BTN menjadi sekitar 19-20 persen, dibandingkan catatan September 2022 sebesar 17,3 persen. 

“Kami memperkirakan masuknya dana segara baru tersebut akan memperkuat kemampuan perseroan untuk mendongkrak pertumbuhan kredit ke depan. Apalagi pemerintah  merencanakan peningkatan pemberian subsidi pembelian rumah bagi 200 ribu unit tahun 2023, dibandingkan target tahun 2022 sekitar 168 ribu,” terang RHB Sekuritas dalam risetnya.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi menilai, saat ini harga saham BBTN yang berada di level Rp1.530. Nilai tersebut masih jauh di bawah nilai fundamentalnya. 

“Saham BBTN merupakan saham bagus tetapi salah harga,” katanya.

“Beberapa pekerjaan rumah BBTN sudah berhasil diatasi dengan baik, seperti rasio likuiditas (LDR), pembiayaan bermasalah (NPL) dan peningkatan porsi dana murah (CASA) sehingga mampu menekan cost of fund. Dengan fundamental yang kokoh dan indikator yang membaik, kami tetapkan target price Rp2.200,” tambahnya.

Ilustrasi Indeks Wall Street.

IHSG Ceria Jelang Akhir Pekan Sejalan Penguatan Rupiah, Saham Operator Jalan Tol Terbang

IHSG menguat 0,58 persen atau 47,22 poin menjadi 8.118,30 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025. Saham Jasa Marga hingga GoTo masuk jajaran top gainers.

img_title
VIVA.co.id
3 Oktober 2025