Bantuan BUMN Bagi Korban Gempa Cianjur Masih Terus Berdatangan
VIVA Bisnis – Berbagai bantuan dari Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan pelat merah beserta para anak usahanya masih terus berdatangan bagi masyarakat korban gempa Cianjur. Hal itu merupakan implementasi dari komitmen Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang berupaya memfokuskan bantuan dari 58 BUMN kepada 40 desa dari 137 desa yang terdampak bencana gempa Cianjur.
Kali ini, bantuan serupa datang dari Anak Usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Mereka baru saja menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak Gempa Cianjur melalui Program Mitratel Berbagi.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel, Ian Sigit Kurniawan berharap, bantuan ini dapat membantu meringankan beban para warga, yang terdampak gempa di Kabupaten Cianjur tersebut.
"Kami menyampaikan rasa turut berduka cita dan berbelasungkawa atas musibah gempa bumi yang melanda Cianjur dan sekitarnya," kata Ian dalam keterangannya, Selasa 13 Desember 2022.
Pada hari yang sama, Ian juga menyerahkan bantuan kepada beberapa orang karyawan setempat yang juga menjadi korban gempa Cianjur. Hal itu sebagai wujud solidaritas dan empati para Mitratelians dan pihak perusahaan kepada para karyawannya yang turut menjadi korban gempa Cianjur tersebut.
"Saya mewakili Management Mitratel dan seluruh Mitratelians menyampaikan donasi keluarga besar karyawan Mitratel, kepada karyawan yang terdampak gempa Cianjur," ujarnya.
Saat mewakili prosesi serah terima bantuan Mitratel tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Budhi Rahayu Toyib, mengapresiasi dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Mitratel yang turut berempati. Hal itu termasuk doa bagi masyarakat Cianjur yang terkena gempa melalui bantuan dana tunai sejumlah Rp 100 juta.
"Semoga Mitratel semakin berkembang, dan terus memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia," ujarnya.
Prabowo Ingin Komisaris Benahi BUMN, Bukan Cari Tantiem dan Insentif
Anggota Dewan Komisaris BUMN dan anak usaha, tidak diperkenankan mendapatkan tantiem, insentif.
