BI: Rupiah Digital Bakal Gantikan Uang Kertas dan Logam Bertahap

Uang Rupiah Kertas Emisi 2022
Sumber :
  • Youtube Bank Indonesia

Jakarta - Mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) secara bertahap akan menggantikan uang flat atau uang dalam bentuk kertas atau logam. Hal itu diungkapkan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung.

“Itu akan menggantikan fiat money tapi tentunya saja bertahap sifatnya hybrid, nanti pada akhirnya tentu saja akan menjadi pengganti dari fiat money, uang kertas dan logam,” ujar Juda di The Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.

Deputi Gubernur BI, Juda Agung

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Juda menyampaikan, sampai saat ini BI masih mengkaji implementasi dari mata uang digital ini. Dia mengatakan, progresnya hingga saat ini masih dalam tahap piloting dan konseptual desain.

“CBDC kita terus test piloting dan sekarang di BI sedang dalam proses konseptual desain dengan menggunakan simulasi-simulasi dari sisi internal BI,” terangnya.

Juda melanjutkan, BI akan terus memantau perkembangan uang digital secara global. “Tentu saja kita akan melihat dulu seperti di China yang sudah lakukan dan negara Eropa seperti Swedia sebetulnya kita belum benar-benar menerapkan,” imbuhnya. 

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, BI masih melakukan pematangan proof of concept dari rupiah digital setelah menerima masukan industri.

“BI baru menerima akhir Julli kemarin masukan-masukan dari industri, kami di BI sedang menggodoknya,” ujar Perry dalam  konferensi pers Komite Sabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dikutip, Rabu, 2 Agustus 2023.  

BI Prediksi Ekonomi Global 2025 Hanya Tumbuh di Bawah 3%, Ini Penyebabnya

Menurutnya, pengembangan proof of concept rupiah digital didasarkan pada tiga pertimbangan. Pertama, kesiapan dari sisi industri, mulai dari sisi kesiapan teknologi, bahasa komunikasi, serta implikasinya bagi kesiapan inti. Baca Juga :

Kemudian kedua, kompatibilitas atau kesesuaian pengembangan rupiah digital dengan teknologi digital yang ada di global. Sebab, pengguna CBDC tidak hanya digunakan di dalam negeri, namun akan digunakan untuk lintas negara. 

Rupiah Dibuka Melemah Akibat Khawatir Dampak Tarif Trump Bagi Industri Furnitur RI

“Kami juga berkoordinasi membahasnya dengan internasional, antara lain dengan BIS (Bank for International Settlements). Karena di sana juga sedang dikembangkan teknologi digital untuk CBDC,” ujarnya.

Rupiah Dibuka Melemah Hadapi Kenaikan Utang Luar Negeri RI di Mei 2025
QRIS.

QRIS Tembus Rp317 Triliun! Transaksi Naik 148 Persen, Ini Dampaknya ke Ekonomi

QRIS tumbuh 148 persen dengan nilai transaksi Rp317 triliun di 2025. Sistem pembayaran nasional Indonesia kian kuat dan strategis bagi ekonomi digital.

img_title
VIVA.co.id
22 Juli 2025