Rupiah Dibuka Melemah Akibat Khawatir Dampak Tarif Trump Bagi Industri Furnitur RI

Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal
Sumber :
  • istockphoto.com

Jakarta, VIVA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih akan dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.

Rupiah Anjlok 1,16 Persen usai Reshuffle dan Turunnya Cadangan Devisa Agustus 2025

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.281 per Selasa, 15 Juli 2025. Posisi rupiah itu tercatat melemah 34 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp 16.247 pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Rabu, 16 Juli 2025 hingga pukul 09.35 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.288 per dolar AS. Posisi itu melemah 21 poin atau 0,13 persen, dari posisi sebelumnya di level Rp 16.267 per dollar AS.

Meski Sempat Melemah, IHSG Dibuka Menguat Usai Pergantian Menkeu

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim menjelaskan, kebijakan tarif Donald Trump untuk produk impor dari Indonesia, bakal memberikan goncangan besar bagi industri yang berorientasi ekspor seperti misalnya industri furnitur. Kebijakan Trump tersebut berpotensi akan menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tersebut.

Pemerintah Bayar Utang dan BI Jaga Stabilitas Rupiah, Cadangan Devisa RI Turun Agustus 2025

Sebab, industri furnitur Indonesia bakal mengalami penurunan yang tajam akibat naiknya harga produk di pasar AS. Misalnya produk kursi kayu yang normalnya dijual ke buyer AS seharga US$100 per unit, dengan tarif ini maka harganya bisa naik jadi US$120-US$135 per unit.

Tingginya harga produk furnitur Indonesia akan menyebabkan kurangnya minat masyarakat AS untuk membeli. Akibatnya, pesanan turun, kapasitas produksi dikurangi, dan beban biaya tetap harus ditanggung.

"Ketika produk Indonesia kehilangan konsumen, maka produksi di dalam negeri ikut seret. Akibatnya pengerjaan untuk permintaan pun jauh menurun," ujar Ibrahim.

Ilustrasi uang rupiah

Photo :
  • ANTARA

Meski demikian, pelaku usaha tetap optimistis dan waspada, serta akan mengerahkan semua jalur diplomasi dan kolaborasi dengan kementerian terkait. Serta, mencari solusi bisnis bersama anggota agar dampak PHK massal bisa dihindari.

Salah satu caranya mempercepat relokasi produksi atau diversifikasi produk ke segmen yang bernilai tambah lebih tinggi dan tidak terlalu sensitif pada perang tarif, misalnya produk customized, produk luxury, atau produk berbahan baku berkelanjutan.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.260 - Rp 16.300," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya