Rupiah Dibuka Melemah Hadapi Kenaikan Utang Luar Negeri RI di Mei 2025

Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal
Sumber :
  • istockphoto.com

Jakarta, VIVA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih akan dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.

Rupiah Dibuka Melemah, Ekonom Ragu Soal Belanja Jumbo Pemerintah di 2026

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.247 per Senin, 14 Juli 2025. Posisi rupiah itu tercatat melemah 26 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp 16.221 pada perdagangan Jumat, 11 Juli 2025.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Selasa, 15 Juli 2025 hingga pukul 09.17 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.274 per dolar AS. Posisi itu melemah 24 poin atau 0,15 persen, dari posisi sebelumnya di level Rp 16.218 per dollar AS.

Rupiah Dibuka Menguat meski Penyaluran Kredit Q2-2025 Diprediksi Melambat

Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal

Photo :
  • istockphoto.com

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim menjelaskan, laporan Bank Indonesia (BI) soal jumlah Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2025, tercatat naik US$4,05 miliar atau sekitar Rp 66 triliun. Yakni menjadi US$435,6 miliar atau setara Rp 7.100,28 triliun, berdasarkan asumsi kurs Jisdor BI di level Rp 16.300 per dolar AS pada akhir Mei 2025.

Rupiah Dibuka Menguat seiring Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2025

ULN itu tercatat naik dalam dolar AS, namun jumlahnya justru menurun jika dikonversi menjadi rupiah. Yakni apabila dibandingkan dengan periode April 2025 yang senilai US$431,55 miliar atau sekitar Rp 7.197,76 triliun, jika mengacu asumsi kurs Jisdor akhir April 2025 di level Rp 16.679 per dolar AS.

Posisi ULN tersebut tumbuh 6,8 persen secara tahunan alias year-on-year (yoy), anjlok dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2025 yang sebesar 8,2 persen. Hal tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN di sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN swasta.

Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal

Photo :
  • istockphoto.com

"Secara umum struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ujar Ibrahim.

Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 30,6 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,6 persen dari total ULN.

Secara rinci, posisi ULN pemerintah pada Mei 2025 lalu yakni senilai US$209,6 miliar atau tumbuh 9,8 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 10,4 persen pada April 2025. 

Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh pembayaran jatuh tempo Surat Berharga Negara (SBN) internasional, di tengah aliran masuk modal asing pada SBN domestik. Hal itu seiring tetap terjaganya kepercayaan investor global terhadap prospek perekonomian Indonesia, di tengah ketidakpastian perekonomian global.  

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.240 - Rp 16.290," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya