Dibuka Menguat, IHSG Berpotensi Rebound Seiring Penguatan Bursa Asia

Ilustrasi IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 24 poin atau 0,36 persen di level 6.751, pada pembukaan perdagangan Kamis, 20 Juni 2024.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi teknikal rebound terbatas pada perdagangan hari ini.

"Hari ini IHSG berpotensi teknikal rebound terbatas," kata Fanny dalam riset hariannya, Kamis, 20 Juni 2024.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dia mengatakan, bursa Asia bakal menguat akibat terdorong kabar baik dari Amerika Serikat (AS). Pasar saham Asia-Pasifik sebagian besar menguat, didukung oleh S&P 500 yang mencapai posisi tertinggi.

"Hal itu setelah perusahaan chip kecerdasan buatan (AI), Nvidia, berhasil menggeser Microsoft sebagai perusahaan publik paling bernilai di dunia," ujar Fanny.

Index Nikkei 225 Jepang naik 0,40 persen, sedangkan Topix berbasis luas naik tipis 0,47 persen. Kemudian, indeks KOSPI Korea Selatan meningkat 1,21 persen. Lalu Indeks S&P/ASX 200 Australia tergelincir 0,11 persen, sementara indeks Hang Seng Hong Kong melesat 2,87 persen.

Pelaku pasar di Asia akan fokus pada data perdagangan Jepang untuk bulan Mei, yang memperlihatkan ekspor melebihi ekspektasi. Dimana ekspor tumbuh 13,5 persen secara year-on-year (yoy), dibandingkan dengan kenaikan 13 persen yang diperkirakan oleh para ekonom.

IHSG Rebound saat Penutupan, Saham 4 Emiten Ini Melesat

Namun, impor tumbuh 9,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, atau meleset dari ekspektasi kenaikannya yang sebesar 10,4 persen.

"IHSG diprediksi bergerak di level support 6.650-6.700, sedangkan level resist berada di 6.760-6.820," ujarnya.

IHSG Sesi I Turun Tipis saat Perdagangan Bergejolak, Simak 5 Saham Top Gainers
Nvidia

Nvidia Cetak Laba Rp130 Miliar Kuartal I-2025, Kapitalisasi Pasar Salip Microsoft dan Apple

Nvidia bukukan laba US$ 8 miliar di pada kartal I-2025. Saham melonjak mendekati rekor tertinggi meski dibayangi pembatasan ekspor chip ke China dan tekanan regulasi AS.

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2025