Usai Panen Raya, Inflasi Beras Capai 0,94 Persen

Ilustrasi harga beras.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, pada Juli 2024 terjadi inflasi 2,13 persen secara tahunan atau year on year (yoy), dan terjadi deflasi secara bulanan sebesar 0,18 persen. Salah satu penyumbang inflasi tahunan ini, yakni komoditas beras.

Zulhas Ajak Kadin Garap Potensi Sektor Pertanian Papua Senilai US$15 Juta

Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan, penyebab inflasi komoditas beras ini sejalan dengan jumlah produksi beras yang berkurang setelah masa puncak raya panen padi. 

"Tingkat inflasi beras pada Juli 2024 tercatat sebesar 0,94 persen, andil inflasi beras terhadap keseluruhan inflasi adalah 0,04 persen pada Juli 2024," ujar Amalia dalam konferensi pers Kamis, 1 Agustus 2024. 

Anggota DPR Wanti-wanti Adanya Praktik Kartel dalam Kasus Beras Oplosan

Ilustrasi musim panen raya.

Photo :

Amalia menjelaskan, inflasi beras ini terjadi di 25 provinsi. Sehingga menunjukkan bahwa inflasi beras tidak terbatas terjadi pada satu wilayah, tetapi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. 

Ekonom Proyeksikan BI Rate Bakal Ditahan 5,50 Persen, Simak Indikatornya

Di sisi lain, BPS mencatat harga Gabah Kering Panen (GKP) Juli 2024 naik 5,28 persen secara month to month (mtm), dan naik 15,43 persen secara year on year (yoy). 

Kemudian Gabah Kering Giling naik 4,49 persen secara mtm, dan 12,19 persen secara yoy. Sementara untuk rata-rata harga beras penggilingan naik 2,22 persen mtm, serta naik 14,15 yoy. 

"Untuk inflasi beras di grosir eceran adalah 1,03 persen mtm, atau naik 11,77 persen yoy. Di eceran inflasi 0,94 persen mtm, naik 12,65 persen yoy," imbuhnya.

Presiden Prabowo Subianto di Kongres PSI

Prabowo Minta Produsen Beras Oplosan Ditindak Tegas!

Presiden Prabowo soroti produsen beras nakal yang oplos beras premium. Ia memerintahkan aparat penegak hukum untuk tindak tegas

img_title
VIVA.co.id
20 Juli 2025