Sebut RI Bakal Jadi Negara Super Power di Asia, Jokowi Wanti-wanti Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, pertumbuhan ekonomi dunia saat ini sudah bergeser dari negara Barat ke Asia. Indonesia pun diperkirakan akan menjadi salah satu negara dengan ekonomi super power di Asia. 

S&P Pertahankan Rating Utang Indonesia, OJK: Kepercayaan Investor Terjaga

Jokowi mengatakan, saat ini dunia telah masuk ke abad Asia, yang mana telah terjadi pergeseran dari Barat menuju Asia. Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara ini BNI Investor Daily Summit 2024. 

"Pertumbuhan ekonomi juga bergeser semuanya ke Asia, dan diprediksi diperkirakan di Asia nanti akan ada tiga kekuatan ekonomi baru, super power ekonomi tiga negara yang diperkirakan India, China, dan Indonesia," ujar Jokowi di JCC, Senayan, Selasa, 8 Oktober 2024.

Prabowo Kenang Kwik Kian Gie: Beliau Pertahankan Pasal 33 UUD 1945, Ekonomi Pancasila

Presiden Jokowi bersama sang cucu Jan Ethes di HUT TNI ke-79

Photo :
  • Ist

Meski diperkirakan RI akan menjadi negara super power di Asia, Jokowi mengingatkan bahwa terdapat banyak tantangan dan syarat yang harus dilalui Indonesia. 

Pemerintah Harus Lakukan Ini Respons Pergeseran Arsitektur Sistem Pembayaran Global

"Hati-hati untuk menuju ke tiga negara tadi menjadi super power ekonomi itu banyak tantangannya, banyak syarat yang harus dilalui. Oleh sebab itu optimisme itu penting, menjaga optimisme itu penting," jelasnya. 

Kepala Negara ini menjelaskan, salah satu tantangan itu di antaranya perekonomian dunia yang diperkirakan akan melambat.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

"Tantangan yang kita hadapi pelambatan ekonomi global yang diperkirakan masih diangka angka 2,7 persen, 2,8 persen rata-rata. Dan patut kita syukuri Indonesia masih tumbuh di atas 5 persen growth-nya," imbuhnya.

Anggota Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih

Skema Baru Pembiayaan Kopdes Merah Putih Dinilai Perkuat Ekonomi Desa

Langkah itu dinilai mencerminkan inovasi fiskal yang berorientasi pada pemerataan ekonomi tanpa mengorbankan stabilitas perbankan

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025