Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Soroti Laporan Ekonomi Jepang dan China

Bank Sentral China
Sumber :
  • CNBC

Jakarta, VIVA – Bursa Asia beragam saat pembukaan pasar pada Jumat, 20 Desember 2024. Investor masih bergeming nantikan data inflasi Jepang dan keputusan suku bunga bank sentral China.

People’s Bank of China (PBOC) direncanakan merilis keputusan suku bunga pinjaman pada hari Jumat. Keputusan apakah bank sentral akan memangkas suku bunga dalam upaya meningkatkan ekonomi China menjadi sorotan para pelaku pasar. 

Bunga pinjaman (LPR) satu tahun berpengaruh terhadap pinjaman korporat dan sebagian besar pinjaman rumah tangga di China. Sedangkan LPR lima tahun berfungsi sebagai patokan suku bunga hipotek.

Saat ini, suku bunga satu tahun berada pada angka 3,1 persen. Sementara, suku bunga lima tahun berada pada level 3,6 persen.

Ilustrasi berinvestasi.

Photo :
  • http://pakar-investasi.blogspot.com/

Jepang juga mengumumkan data inflasi pada November 2024. Pembacaan inflasi dilakukan sehari setelah bank sentral Jepang memutuskan pertahankan suku bunga di level 0,25 persen.  

Tingkat inflasi inti negeri sakura mencapai 2,7 persen. Sedikit lebih tinggi dari perkiraan ekonom, yakni sebesar 2,6 persen.

Sementara itu, inflasi utama mencapai 2,9 persen. Hal itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya hanya 2,3 persen.

Dikutip dari CNBC Internasional, Nikkei 225 Jepang naik 0,11 persen setelah pengumuman inflasi. Begitu juga indeks Topix melesat 0,32 persen.

Bursa Asia Menguat Usai Tarif Impor AS Turun, Indeks Acuan Jepang Melonjak Tajam

Kospi Korea Selatan terkoreksi 0,95 persen. Disusul indeks Kosdaq anjlok sebanyak 0,63 persen. 

S&P/ASX 200 Australia juga mengalami penurunan sebesar 0,98 persen sekaligus jadi level terendah sejak 1 November. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah

Rupiah Dibuka Menguat, Pemerintah Didorong Buat Kebijakan Redam Dampak Fluktuasi

dari 19.752,51 menjadi 19.730.

Bursa Asia Melesat Setelah Trump KenakanTarif Impor 15 Persen ke Jepang

Indeks acuan Amerika Serikat (AS) relatif loyo pada penutupan perdagangan semalam. Dow Jones Industrial Average  (DJIA) nyaris mengakhiri penurunan terpanjangnya sejak 1974.

Indeks DJIA rebound 0,04 persen. Indeks S&P 500  dan Nasdaq Composite kompak melemah masing-masing 0,09 persen dan 0,10 persen.

Ilustrasi liburan ke Jepang

Bursa Asia Bergerak Variatif Usai Trump Naikkan Tarif Impor untuk Korea Selatan

Bursa Asia bergerak beragam pada 31 Juli 2025, imbas tarif impor 15 persen AS untuk Korea Selatan dan sikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga Jepang.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025