Januari Deflasi, BI Pede Inflasi RI 2025 Bakal Sesuai Target

Ilustrasi meteran tarif listrik PLN
Sumber :
  • Dok. PLN

Jakarta, VIVA – Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2025 tercatat deflasi sebesar 0,76 persen month to month (mtm), sehingga secara tahunan inflasi IHK turun menjadi 0,76 persen year on year (yoy). Deflasi ini disebabkan oleh kelompok administered prices, terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik. 

Diskon 50 Persen Tarif Listrik Kembali Hadir Juni–Juli 2025, Ini Daftar Pelanggan yang Dapat

Merespons hal ini, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso mengatakan, inflasi IHK yang terjaga rendah merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2025," ujar Denny dalam keterangannya Selasa, 4 Februari 2025.

Inflasi Jepang Meroket ke Level Tertinggi Imbas Lonjakan Harga Beras

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso

Photo :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

Denny mengatakan, inflasi inti tercatat sebesar 0,30 persen mtm, meningkat dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen mtm. Perkembangan inflasi inti tersebut dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas global dan pola musiman awal tahun, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga. 

Bursa Asia Melesat Sebagian saat Investor Soroti Data Ekonomi Berbagai Negara

"Realisasi inflasi inti pada Januari 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas minyak goreng, emas perhiasan, dan biaya sewa rumah. Secara tahunan, inflasi inti Januari 2025 tercatat sebesar 2,36 persen yoy, meningkat dari realisasi  bulan sebelumnya sebesar 2,26 persen yoy," katanya.

Ilustrasi pendorong inflasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Adapun inflasi kelompok volatile food pada Januari 2025 mengalami inflasi sebesar 2,95 persen mtm, atau meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,04 persen mtm. 

Adapun inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas aneka cabai dan daging ayam ras. Peningkatan inflasi VF dipengaruhi oleh kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi di sejumlah sentra produksi utama yang mempengaruhi produksi komoditas aneka cabai dan peningkatan biaya input produksi pakan dan bibit untuk komoditas daging ayam ras. 

Sedangkan kelompok administered prices pada Januari 2025 mengalami deflasi sebesar 7,38 persen mtm, menurun dari realisasi bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,03 persen mtm. 

"Deflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik seiring implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 VA dan normalisasi tarif angkutan pasca periode HBKN Nataru," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya