Bursa Asia Melesat Setelah China Umumkan Tarif Balasan terhadap AS

Kapal yang membawa barang-barang ekspor dan peti kemas China. (Foto ilustrasi)
Sumber :

Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan, Rabu, 5 Februari 2025. Penguatan terdorong sikap investor yang mengabaikan pungutan bea masuk Donald Trump serta adanya tindakan balasan dari China.

Dites di Dunia Nyata, Jarak Tempuh Xiaomi YU7 Cuma 65 Persen dari Klaim Pabrik

Pemerintah China turut bereaksi atas pengenaan tarif impor yang diberlakukan Donald Trump memicu perang dagang global memanas. Pada Selasa, 5 Februari, China mengumumkan rencana penerapan tarif sebesar 15 persen untuk batu bara dan produk gas alam cair serta tarif 10 persen terhadap minyak mentah, mesin pertanian dan mobil bermesin besar.

Pungutan impor atas barang-barang buatan Amerika Serikat (AS) akan berlaku mulai 10 Februari 2025. Pemerintah China masih membuka ruang untuk bernegosiasi dengan Gedung Putih. 

Tarif Trump Turun, DPD: Diplomasi Prabowo Luar Biasa

Dikutip dari  CNBC International, China akan segera merilis data indeks manufaktur jasa Caixin (Caixin Services PMI) untuk bulan Januari 2025. Metrik tersebut mengukur aktivitas jasa China. 

Trump Klaim Dapat Akses Penuh ke Tembaga RI, Bahlil Ungkit Soal Hilirisasi

Kondisi pasar memacu indeks di kawasan Asia bergerak lebih tinggi. Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih kuat, yakni menguat dari 20.789,96 menjadi 20.971.

Indeks Nikkei 225 Jepang ikut mencatat kenaikan sebesar 0,71 persen. Begitu juga, Topix melonjak sebesar 0,88 persen. Di Australia,  S&P/ASX 200 juga menorehkan lonjakan 0,54 persen saat pembukaan pasar. 

Kospi Korea Selatan melambung 0,93 persen di awal perdagangan pasar. Kosdaq yang terdiri dari emiten berkapitalisasi kecil menyusul lompatan sebesar 0,98 persen.

Inflasi Korea Selatan pada bulan Januari 2025 dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0,7 persen dari bulan ke bulan (MoM) dan 2,2 persen secara tahunan. Tingkat inflasi  tinggi dari estimasi pasar, yakni di level 1,97 persen.

Wall Street New York

Photo :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

Ketiga indeks acuan Wall Street bergerak naik menyusul perkembangan perdagangan global. Saham perusahaan software, Palantir, melesat sekitar 24 persen disusul penguatan saham sebesar 1,7 persen selama sesi perdagangan semalam. 

Nasdaq Composite melonjak 1,35 persen menjadi 19.654,02. Indeks S&P 500 melambung 0,72 persen ke level 6.037,88 dan Dow Jones Industrial Average melonjak sebanyak 134,13 poin atau 0,3 persen hingga menembus area 44.556,04.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya