AHY Ungkap Investasi Giant Sea Wall Terbuka Lebar, Tak Hanya untuk China
- Antara.
Jakarta, VIVA – Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pemerintah membuka peluang investasi membangun proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa.
AHY menegaskan peluang investasi proyek tersebut tidak hanya dengan China, tetapi juga dengan berbagai negara lain.
Tanggul air laut di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara
- YouTube: Kacong Explore
“Masih terus dibicarakan ya. Kita akan semakin membuka komunikasi, tentu tidak hanya China tapi dengan berbagai negara lain, termasuk investasi yang kita harapkan bisa masuk ke Indonesia untuk proyek besar seperti Giant Sea Wall tersebut,” kata AHY di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Jumat, 12 September 2025.
AHY menjelaskan, pemerintah akan menyiapkan rancangan awal atau blueprint pembangunan tanggul laut dengan mengombinasikan rancangan dari dalam negeri dan masukan dari negara yang berpengalaman di bidang serupa.
“Nanti akan kita kombinasikan dengan kita sendiri. Indonesia juga membuat tentunya dan kita akan menghadirkan berbagai konsultasi juga dengan berbagai pihak yang punya pengalaman di bidang itu,” katanya.
Kendati demikian, Ketua Umum Partai Demokrat ini enggan menyebutkan negara mana saja yang telah diajak berkoordinasi untuk membahas Giant Sea Wall.
“Nanti saya update lagi ya,” tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah menawarkan peluang investasi untuk proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall kepada sejumlah negara. Nantinya proyek ini ditawarkan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
- Antara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, proyek ini menjadi salah satu program strategis nasional (PSN) pemerintahan Prabowo untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman banjir rob dan dampak perubahan iklim.
“Jadi Giant Sea Wall itu menjadi program besar pak presiden, program unggulan, program andalan yang diharapkan bisa menyelamatkan masyarakat di pesisir terhadap perubahan cuaca, climate change,” kata Airlangga usai menghadiri diskusi bersama Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis, 4 September 2025.
Airlangga menerangkan, sejumlah fase pembangunan Giant Sea Wall akan ditawarkan untuk kerja sama pendanaan dengan negara mitra. “Fase-fase itu tentunya salah satu nanti akan ditawarkan ke beberapa negara termasuk China. Negara lain sudah juga ditawarkan seperti Korea (Korsel), Jepang, negara Eropa,” terangnya.