Transaksi Kripto Tembus Rp 650 Triliun di 2024, OJK Catat Ada 22,9 Juta Akun Pengguna

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Ototritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa ekosistem aset keuangan digital terutama aset kripto, saat ini telah mengalami perkembangan yang demikian pesat di Tanah Air.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi mengatakan, di Indonesia sendiri peningkatan eksponensial dalam adopsi aset kripto juga terus terjadi dari waktu ke waktu.

Bahkan, dalam Global Crypto Adoption Index atau Indeks Adopsi Kripto Global, posisi Indonesia pada tahun 2024 lalu meningkat hingga menempati posisi nomor tiga di dunia.

"Per akhir tahun 2024 tercatat tidak kurang dari 22,9 juta akun pengguna di seluruh platform resmi penyelenggara perdagangan kripto," kata Hasan dalam diskusi 'Menggali Sumber Ekonomi Potensial Menuju Pertumbuhan 8 Persen', yang digelar Investortrust.id di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Februari 2025.

Ilustrasi representasi mata uang kripto.

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi

"Dan nilai transaksi yang juga mencatat kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya, dengan total sebesar Rp 650,6 triliun," ujarnya.

Menurutnya, pertumbuhan ini tidak hanya mencerminkan semakin luasnya pemanfaatan aset kripto oleh masyarakat Indonesia, tapi juga menegaskan bagaimana peran strategis dan posisi serta potensi Indonesia di dalam ekosistem aset keuangan digital global.

Hasan menjelaskan, pesatnya pertumbuhan ekosistem aset keuangan digital terutama aset kripto ini, juga turut didorong oleh adanya karakteristik yang sangat baik dari teknologi dasar yang mendasari aset keuangan digital kripto.

Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Melemahnya Ekonomi Global

"Misalnya seperti teknologi blockchain, kemudian distributed ledger technology atau teknologi buku besar terdistribusi yang juga tumbuh secara signifikan," kata Hasan.

Selain itu, lanjut Hasan, peningkatan partisipasi dari para pelaku industri ini juga direspons dengan semakin besarnya minat dari masyarakat dan institusi keuangan global, untuk ikut memasukkan aset kripto sebagai bagian dari tujuan portfolio investasinya.

OJK Blokir 17 Ribu Lebih Rekening Bank Terkait Judi Online

"Nah, tentunya semua hal ini kita lihat sebagai elemen yang transformatif dalam landscape industri keuangan. Tidak hanya di Indonesia, tapi tren ini juga terjadi secara merata di kawasan regional maupun global," ujarnya.

Respons Bos OJK soal Dampak Tarif Dagang Trump 32 Persen Bagi Sektor Jasa Keuangan RI
Kamera CCTV di Lapangan Lapangan Tiananmen dan proyek Sharp Eyes China

China Mengawasi Semua Orang, di Mana Saja!

China telah mengembangkan sistem pengawasannya dari yang awalnya hanya untuk keamanan dalam negeri, menjadi jaringan kontrol global yang memantau warganya di luar negeri

img_title
VIVA.co.id
11 Juli 2025