Akselerasi Pengembangan Ekosistem EV Indonesia, Anggota Komisi XII Dorong IBC Lakukan 4 Hal Ini

Ilustrasi mobil listrik.
Sumber :
  • autoevolution

Jakarta, VIVA – PT Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk melakukan percepatan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Ada 4 hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. 

Empat Merek Kendaraan Listrik Asal China Bakal Investasi di Indonesia

Anggota Komisi XII DPR RI Dewi Yustisiana dalam keterangan tertulisnya pada tanggal 18 Februari 2025 menjabarkan bahwa Pertama, IBC harus menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang dapat dilaksanakan (feasible) dan bisa segera dieksekusi.

"Kita harus melihat peluang besar perkembangan global saat ini dalam hal energi dengan Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekosistem baterai kendaraan listrik, di mana hal ini juga selaras dengan prioritas pemerintah mengenai hilirisasi”, ujar legislator dari daerah pemilihan Sumatra Selatan II itu.

Danantara Diharapkan Bantu Stabilkan Iklim Investasi Kendaraan Listrik

Ilustrasi kendaraan listrik.

Photo :
  • carnewschina

Kedua, menurut politikus Partai Golkar itu, IBC harus memperhitungkan secara detail tentang target bisnis dan biaya perusahaan sehingga dapat mencapai keuntungan yang maksimal.

Bebas Pajak hingga Ganjil Genap, Ini 4 Keuntungan Punya Kendaraan Listrik di Jakarta

Selanjutnya, Dewi menekankan pentingnya poin ketiga, di mana poin pertama dan poin kedua bisa terealisasi jika ada dukungan dan komitmen yang kuat dari shareholder yang terlibat, dalam hal ini PT Antam, PT Inalum, PT Pertamina New & Renewable Energy, dan PT PLN.

Keempat, harus ada komitmen yang kuat dari pemerintah untuk terus mendukung mewujudkan ekosistem baterai kendaraan listrik, terutama terkait dengan upaya menyelesaikan persoalan ego sektoral yang terkesan saat ini menjadi salah satu penyebab lambannya pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.

IBC ialah perusahaan BUMN yang bergerak di ekosistem baterai kendaraan listrik yang sahamnya dimiliki oleh PT Antam (Persero), PT Inalum (Persero), PT Pertamina New & Renewable Energy, dan PT PLN (Persero) masing-masing sebesar 25 persen.

Diler BYD di Slipi, Jakarta Barat

Saham BYD Rontok Setelah Umumkan Diskon Besar untuk 22 Model Mobil Listrik

Saham BYD anjlok 8,25 persen usai umumkan diskon besar untuk 22 model mobil listrik. Langkah ini memicu kekhawatiran perang harga di industri otomotif China.

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2025