Warga Cilegon Banten Kecewa Pertalite Dioplos agar Jadi Pertamax

Antrean Sepeda Motor di SPBU Kota Cilegon, Banten.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yandi Deslatama (Serang)

Banten, VIVA – Warga Cilegon, Banten, kecewa dengan Pertamina, karena para petingginya diduga memblanding atau mengoplos Pertalite Ron 90 agar menjadi Pertamax atau Ron 92.

Hadir di GIIAS 2025, Komitmen Pertamina Dukung Industri Otomotif Tanah Air

Paska ditangkapnya Dirut Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan bersama komplotannya oleh Kejagung atas dugaan pengoplosan BBM, masyarakat Kota Baja beralih ke Pertalite. 

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengklaim, produksi BBM miliknya sudah sesuai standar dan tidak merugikan masyarakat. Bahkan, tidak pernah terjadi blending atau pengoplosan seperti yang dituduhkan Kejagung.

Kendaraan di Bali Mogok Usai Isi Pertalite, Koster Minta Pertamina Investigasi Menyeluruh

SPBU Pertamina

Photo :
  • Pert

Kejagung menyatakan bahwa Riva Siahaan, diduga kuat melakukan blending atau pengoplosan antara Pertalite dengan Ron 90 menjadi Pertamax dengan Ron 92 yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 193 triliun.

Pertamina Naikkan Harga Pertamax Cs Juli 2025, Ini Rinciannya

"Kalau Pertamax bagus juga. Tadinya Pertamax, sekarang Pertalite, harganya lebih murah," jelas Dimyati, di salah satu SPBU di Kota Cilegon, Banten, Rabu, (26/02/2025).

Begitupun dengan pengemudi ojek online (ojol), Sudono, dia biasanya mengisi Pertamax, karena selama ini dianggap lebih bagus ke mesin sepeda motornya. Namun semenjak penangkapan Dirut Pertamina Patra Niaga, terkait dugaan pengoplosan BBM, kini dirinya beralih ke Pertalite.

Dirinya tak ingin sepeda motor semata wayangnya itu rusak ketika mencari rezeki untuk keluarga.

"Khawatir, jaga-jaga aja. Khawatirnya ngerusak mesin, enggak bisa kerja gitu. (Harapannya) Pemerintah bisa memperhatikan lagi BBM itu," ujarnya.

Menurut Fredrik, dirinya merasa sia-sia menggunakan Pertamax, niat hati ingin tidak bergantung pada BBM Subsidi pemerintah, malah dikecewakan oleh Pertamina.

Fredrik menggunakan Pertamax agar mesin sepeda motornya bisa lebih awet dan terawat dengan baik, nahas dia merasa dibohongi oleh petinggi perusahaan BUMN tersebut.

"Kekhawatirannya memang kami selaku pengguna, warga, berupaya ingin menghindari subsidi. Kedua, demi kebaikan dari unit (sepeda motor) yang kita miliki, tapi ketika saya selaku warga melihat pemberitaan tersebut, pada akhirnya seakan-akan apa yang saya harapkan selama ini seakan-akan sia-sia lah," jelas Fredrik, di lokasi yang sama, Rabu, (26/02/2025).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya