Bursa Asia Bervariasi Respons Rebound Wall Street
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik menunjukan kenaikan pada sebagian indeks di awal sesi perdagangan Kamis, 27 Februari 2025. Lonjakan menyusul penguatan Wall Street di tengah ancaman tarif baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pada Rabu, 26 Februari 2025, Trump kembali memberikan ancaman pungutan impor sebesar 25 persen terhadap barang-barang dari Uni Eropa. Hal ini menyusul pernyataannya untuk tetap melanjutkan penerapan tarif pada Meksiko dan Kanada setelah penundaan selama sebulan.
Investor akan mencermati saham-saham chip Asia setelah laba kuartal keempat Nvidia berhasil melampaui ekspektasi pasar. Pencapaian emiten milik Jensen Huang membuat pasar optimis saham produsen chip akan melanjutkan pertumbuhan pada kuartal ini terlebih ditopang meluasnya adopsi kecerdasan buatan.
“Meskipun pasar sudah mulai bereaksi terhadap perkembangan ini, risiko tarif yang besar masih belum dinilai terlalu rendah,” tulis Goldman Sachs dalam risetnya yang dikutip dari CNBC Internasional pada Kamis, 27 Februari 2025.
Saham operator toko serba ada Jepang, Seven & i Holding, anjlok lebih dari 10 persen setelah akuisisi yang diusulkan oleh keluarga pengendali emiten gagal mendapatkan pembiayaan. Media lokal Jepang mengabarkan bahwa Seven & i telah membatalkan rencana pembelian yang diprediksi menelan biaya lebih dari 8 triliun yen atau US$ 53,69 miliar.
Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka 0,4 perseb lebih tinggi. Indeks Hang Seng Hong Kong turut menorehkan loncatan sebesar 0,41 persen saat saham CSI 300 di Tiongkok daratan diperdagangkan datar.
Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 0,32 persen. Begitu pul, indeks Topix menguat 0,26 persen.
Namun, indeks Kospi Korea Selatan justru merosot 0,2 persen. Berbanding terbalik dengan indeks Kosdaq menguat 0,26 persen di awal sesi pembukaan pasar.
Wall Street New York
- VIVAnews/Anton PM/ New York
Sementara di Wall, dua indeks acuannya sukses membukukan kenaikan tipis sehingga mengakhiri tren koreksi yang terjadi sskitar empat hari berturut-turut. Indeks S&P 500 ditutup menguat ke level 5.956,06.
Nasdaq Composite menyusul lonjakan sebesar 0,26 persen menjadi 19.075,26. Sayangnya, indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 188,04 poin atau 0,43 persen ke area 43.433,12.