Dibuka Menguat, IHSG Dibayangi Koreksi Usai AS Kenakan Tarif 20 Persen ke China
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 5 poin atau 0,08 persen di level 6524 pada pembukaan perdagangan Selasa, 4 Maret 2025.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, IHSG dibayangi koreksi pada perdagangan hari ini.
"IHSG hari ini berpotensi terkoreksi kembali seiring pengenaan tarif AS ke China 20 persen," kata Fanny dalam riset hariannya, Selasa, 4 Maret 2025.
Ilustrasi IHSG.
- VIVA/Muhamad Solihin
Bursa saham Asia Pasifik bergerak mixed pada Senin kemarin, seiring investor menanti kepastian mengenai rencana Presiden AS, Donald Trump, untuk mengenakan tarif dagang pekan ini kepada mitra dagang utama AS.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick menuturkan, tarif dagang yang pasti akan dikenakan terhadap Meksiko dan Kanada mulai Selasa pekan ini masih tidak pasti.
"Hal ini berarti tarif bisa lebih rendah dari yang diusulkan sebesar 25 persen. Sedangkan, bea masuk tambahan sebesar 10 persen atas impor dari China sudah ditetapkan," ujar Fanny.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,70 persen, Indeks Topix menguat 1,77 persen, dan Indeks ASX 200 Australia naik 0,90 persen. Sementara Indeks manajer pembelian manufaktur S&P Global di Australia pada Februari 2025 berada di posisi 50,4, dari bulan lalu di level 50,6.
Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,28 persen. Di sisi lain, pembacaan indeks manajer pembelian manufaktur Caixin/S&P Global China pada Februari 2025 diperkirakan rilis pada Senin pekan ini. Sementara itu, bursa saham Korea Selatan libur pada awal pekan ini.
"Support IHSG berada di level 6350-6450 sementara resist IHSG di rentang 6575-6630," ujarnya.
IHSG Ditutup Menguat Kembali ke Level 7.515, Cek Saham di Jajaran Top Gainer
IHSG menguat 0,68 persen ke level 7.515 pada 5 Agustus 2025, ditopang sektor siklikal dan sentimen positif terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia lampaui perkiraan pasar.
