Dibuka Menghijau, IHSG Dibayangi Koreksi Imbas Anjloknya Data Tenaga Kerja AS
- VIVA
Jakarta, VIVA – IHSG dibuka menguat 14 poin atau 0,20 persen di level 7.552 pada pembukaan perdagangan Senin, 4 Agustus 2025.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG berpotensi terkoreksi pada perdagangan hari ini.
"IHSG masih terbuka peluang koreksi seiring dengan melemahnya bursa AS, sebagai efek data tenaga kerja yang turun drastis," kata Fanny dalam riset hariannya, Senin, 4 Agustus 2025.
Ilustrasi papan saham IHSG.
- VIVA/Muhamad Solihin
Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada Jumat pekan lalu, menyusul keputusan AS untuk memberlakukan tarif impor baru terhadap puluhan mitra dagangnya.
Sementara itu, investor global menantikan rilis data tenaga kerja AS yang akan menjadi penentu utama arah kebijakan suku bunga The Fed bulan depan.
Presiden AS, Donald Trump pada Kamis malam sebelumnya telah menandatangani perintah eksekutif, yang memberlakukan tarif impor antara 10-41 persen terhadap berbagai negara.
India terkena tarif 25 persen untuk ekspor ke AS, Taiwan 20 persen, Thailand 19 persen, dan Korea Selatan 15 persen. Kanada juga terkena kenaikan tarif dari 25 persen menjadi 35 persen untuk produk yang tidak tercakup dalam perjanjian dagang USMCA. Sementara Meksiko diberi kelonggaran 90 hari untuk negosiasi lebih lanjut.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (foto ilustrasi)
- VIVA/M Ali Wafa
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,66 persen, dan Topix naik 0,19 persen, Di Korea Selatan, Indeks Kospi anjlok 3,88 persen dan Indeks Kosdaq merosot 4,03 persen.
Sementara itu, Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,07 persen, Indeks Shanghai Composite melemah 0,37 persen, dan Indeks ASX 200 Australia menurun 0,92 persen.
"Support IHSG berada di level 7.430-7.480 sementara resist IHSG di rentang 7.580-7.640," ujarnya.