Mudik Lebih Awal Hindari Macet, Anindya Bakrie Dukung Imbauan Menhub untuk WFA
- Bridgestone Indonesia
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, membeberkan isi pembahasan yang dilakukannya saat menggelar rapat dengan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, terkait dengan persiapan penanganan mudik Lebaran 2025.
Dalam rapat tersebut, Anindya mengatakan bahwa Menhub Dudy telah mengajak Kadin Indonesia untuk membantu penanganan mudik lebaran, utamanya terkait momen libur bagi para pekerja.
"Tadi dengan Pak Menhub itu, fokusnya adalah bagaimana mudik itu bisa sama-sama kita tangani, liburan di akhir Lebaran," kata Anindya di Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Maret 2025.
Dia menjelaskan, berdasarkan pembahasan dengan Menhub Dudy pada rapat tersebut, diketahui bahwa pola mudik biasanya akan mencapai puncak kepadatan di H-3 Lebaran.
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie ke Kemenimipas
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Namun, Menhub Dudy pun telah mengeluarkan imbauan agar para perusahaan mengizinkan para karyawannya, untuk bekerja dari mana pun alias work from anywhere (WFA). Tujuannya yakni supaya mereka bisa melakukan mudik lebih awal, guna menghindari kepadatan di jalur mudik tersebut.
"Karena kita ketahui, yang padat itu selalu di H-3. Tapi karena banyak libur, itu ada anjuran atau imbauan, bagaimana bisa dikaji untuk work from anywhere. Supaya bisa lebih memperlancar dan memperhalus lonjakan daripada pemudik ini," ujar Anindya.
Sementara untuk arus balik mudiknya, Anindya mengaku bahwa Menhub Dudy telah memperkirakan bahwa puncak kepadatan akan berada di H+5 setelah lebaran. Sehingga, harus dilakukan antisipasi mengingat ada sekitar 146 juta orang yang akan melakukan pergerakan di momentum tersebut.
Menhub Dudy Purwagandhi bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
- Dok Kemenhub
"Dan begitu juga untuk baliknya, di H+5 itu yang paling banyak. Dan kita harus ingat bahwa ada 146 juta orang pindah, kurang lebih dari Jakarta, Jawa Barat, Banten, Lampung, menuju paling banyak itu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja," kata Anindya.
"Dan juga dianjurkan untuk tol maupun juga transportasi massal itu didiskon dari awal, sehingga bisa membuat orang lebih mau untuk lebih cepat lagi (melakukan mudik lebih awal)," ujarnya.