IHSG Ditutup Anjlok 52 Poin Sejalan Koreksi Tajam 5 Saham Ini
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi sebesar 0,79 persen atau 52,36 poin pada penutupan perdagangan Selasa, 11 Maret 2025. Alhasil, indeks terpuruk ke level 6.545,85.
Pergerakan IHSG terpantau berada di kisaran area 6.499 sampai 6.567. Nilai transaksi selama pembukaan pasar tercatat sebanyak Rp 9,72 triliun.
Laju indeks tertekan anjloknya hampir seluruh sektor saham. Hanya sektor teknologi yang berhasil mencatat kenaikan pesat sebesar 4,01 persen.
Sementara itu, sektor bahan baku merosot sebanyak 2,97 persen. Sektor consumer primer melemah 2,86 persen dan sektor consumer non primer menyusut 2,16 persen.
Lebih lanjut, CGS Sekuritas mengulas kinerja sejumlah saham sepanjang sesi perdagangan hari ini. Sayangnya, saham yang menjadi sorotan kompak parkir di zona merah. Â
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Sahan MAPI berbalik melemah 1,01 persen atau 15 poin dan ditutup pada posisi 1.465. Saham MAPI sempat menguat ke level 1.485 dipicu ekspektasi naiknya penjualan jelang hari raya Idul Fitri yang diharapkan berdampak positif bagi kinerja perseroan.
PTÂ Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Saham ICBP menyusut 1,65 persen atau 175 poin ke level 10.425. CGS Sekuritas menilai koreksi saham ICBP akibat tertekan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang dikhawatirkan berpotensi meningkatkan biaya impor bahan baku.
PTÂ Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Pedagang ayam potong melayani pembeli di pusat pasar daging.
- ANTARA/Rahmad
Saham JPFA turut mengalami koreksi sebesar 2,75 persen atau 60 poin menjadi 2.120. Anjloknya saham JPFA imbas aksi ambil untung investor pasca harga sahamnya mengalami rally hingga 16,9 persen dalam lima hari terakhir.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Saham BUMI ditutup pada level 99 setelah terkoreksi tajam sebanyak 2,94 persen. Penurunan emiten tambang ini juga diakibatkan aksi ambil untung investor setelah sehari sebelumnya perseroan membukukan kenaikan cukup signifikan pasca pemerintah berencana akan mengubah besaran royalti untuk pemegang ijin usaha pertambahan khusus (IUPK).
PTÂ Indika Energy Tbk (INDY)
Ilustrasi truk tambang
- ABB
Saham INDY terjun hingga 3,15 persen atau 45 poin menjadi 1.385. Saham INDY terpantau menguat 1,75 persen selama perdagangan berlangsung. CGS Sekuritas melihat lonjakan saham INDY karena perseroan diuntungkan oleh rencana pemerintah untuk mengubah besaran royalti batu bara untuk pemegang IUPK.