Lippo Karawaci Komitmen Gunakan Material Ramah Lingkungan Dalam Pengembangan Proyek

Kawasan yang dikelola PT Lippo Karawaci Tbk
Sumber :
  • Dok. Lippo

Jakarta, VIVA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dengan mengedepankan efisiensi material dan pemanfaatan bahan ramah lingkungan dalam pengembangan proyeknya.

Pertamina Tampil di GIIAS 2025: Hadirkan Pelumas Ramah Lingkungan untuk Mobil Masa Depan

Group Chief Executive Officer (CEO) Lippo Indonesia, John Riady menegaskan bahwa keberlanjutan merupakan pilar strategis yang mendorong penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang.

“Integrasi prinsip keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, operasional dan manajemen risiko adalah langkah krusial. Pendekatan menyeluruh berbasis ESG menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih bertanggung jawab,“ ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 April 2025.

Akselerasi Proyek Tol Bocimi Seksi 3, SIG Sudah Pasok 29.990 Ton Semen

CEO Lippo Karawaci, John Riady.

Photo :
  • VIVA/Fikri

LPKR ditegaskannya berupaya menciptakan nilai di setiap segmen melalui pemanfaatan lahan yang inovatif dan rantai nilai yang terintegrasi. Tentunya, dengan pengalaman panjang dalam pengembangan dan pengelolaan portofolio aset yang terdiversivikasi – meliputi perumahan, hunian bertingkat, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel, kawasan komersial dan industri, gedung perkantoran, hingga kota mandiri.

Terapkan Bisnis Berkelanjutan, Begini Strategi Lippo Karawaci Kelola Limbah Proyeknya

Sebagai pelopor dalam penerapan prinsip keberlanjutan, John melanjutkan, LPKR berkomitmen menciptakan lingkungan yang layak huni sekaligus menjaga kelestarian alam untuk seluruh pemangku kepentingan dan generasi masa depan. 

Sebagai bentuk implementasi, LPKR secara aktif mencari alternatif material yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini menjadi penting, mengingat penggunaan material konstruksi berkontribusi signifikan terhadap jejak karbon perusahaan.

Dalam dua tahun terakhir, sektor real estat LPKR telah menggunakan sekitar 183 kiloton bahan bangunan, termasuk beton, baja, kaca, dan kayu. Untuk menekankan dampak lingkungan, LPKR menjajaki berbagai solusi seperti prefabrikasi, penggunaan material daur ulang, serta mendorong renovasi rumah dibandingkan dengan pembongkaran dan konstruksi baru. 

"Perusahaan juga aktif mempelajari dan menerapkan praktik desain berkelanjutan guna mengoptimalkan efisiensi penggunaan material dalam pengembangan proyek."

Ilustrasi arsitek

Building Information Modeling RI Dinilai Tertinggal 20 Tahun

Building Information Modeling (BIM) tak lagi bisa dipandang sebelah mata dalam dunia arsitektur dan konstruksi Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2025