Bikin Rugi Ojol, SPAI Desak Grab Hentikan Layanan Ini

Layanan GrabBike.
Sumber :
  • Grab Indonesia

Jakarta, VIVA – Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mendesak agar Grab segera menghapus layanan GrabBike Hemat atau Akses Hemat, karena dinilai diskriminatif. Sebab, layanan itu hanya memprioritaskan pengemudi yang mendaftar skema itu demi mendapat lebih banyak orderan, sementara di sisi lain membuat pengemudi lain menjadi sepi orderan atau anyep.

Grab Klaim Penyesuaian Tarif Transportasi Daring ke Depankan Kesejahteraan Mitra

Aksi protes ratusan pengemudi ojek online (ojol) atas layanan itu yang dinilai merugikan mereka karena menurunkan pendapatan secara signifikan juga telah dilakukan. Para pengemudi ojol pun turun ke jalan dan mendatangi kantor Grab di sejumlah wilayah di Indonesia.

“Contohnya adalah skema GrabBike Hemat atau Akses Hemat yang diprotes oleh gelombang demonstrasi dari pengemudi ojol di berbagai kota seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Palembang, Cirebon, Mataram, Kupang dan lainnya,” ujar Ketua SPAI, Lily Pujiati dikutip dari keterangannya, Sabtu, 19 April 2025.

Fakta Demo Ojol 217: Tak Seramai yang Dijanjikan

Dia menjelaskan, Grab Hemat adalah istilah yang mengacu pada program Akses Hemat layanan GrabBike Hemat. Driver harus mendaftar terlebih dulu untuk mengikuti program ini.

Grab.

Photo :
  • Saigoneer
Aksi Ojol Hari Ini, Polisi Kerahkan 1.632 Personel Amankan Unjuk Rasa di Monas

Menurut Lily, skema Hemat ini akan memotong pendapatan pengemudi ojol sebesar Rp2 ribu bila pengemudi menjalankan orderan antar penumpang sebanyak 2-5 orderan.

Potongan kemudian akan naik menjadi Rp3 ribu bila menjalankan perintah dari platform sebanyak 6 orderan atau lebih. Potongan itu mulai berlaku saat diluncurkan di bulan Februari lalu. Namun kemudian potongan tersebut naik di bulan April ini hingga Rp20 ribu untuk menjalankan perintah platform sebanyak 10 orderan atau lebih.

Menurut dia, semua potongan itu makin memberatkan karena selain itu platform masih melakukan potongan setiap orderan yang dikerjakan pengemudi ojol.

“Belum lagi biaya operasional yang harus ditanggung pengemudi ojol seperti biaya parkir, bensin, pulsa, paket data, spare parts, cicilan kendaraan, cicilan atribut (jaket, helm, tas) dan biaya lainnya,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya