Kepala BGN Buka Suara soal Puluhan Siswa Keracunan MBG di Cianjur

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Jakarta, VIVA - Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara soal puluhan siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bus Sekolah VR Pertama di Indonesia Sasar 2 Juta Siswa per Tahun, Pintu Masa Depan Pendidikan Indonesia

Kepala BGN, Dadan Hindayana menyampaikan empati akibat insiden yang menimpa puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Saat ini, kata dia, BGN tengah melakukan pemeriksaan atas insiden tersebut.

“Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami. Saat ini, kami sedang melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyebab keracunan, apakah berasal dari MBG atau bukan,” ujar Dadan dalam keterangannya Selasa, 22 April 2025.

Eks Karyawan Tuduh Ada Korupsi Zakat dan Dana Hibah Pemprov, Baznas Jabar Buka Suara

Menu Makan Bergizi Gratis hari pertama di Depok

Photo :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Dadan belum bisa memastikan, apakah keracunan terjadi akibat menu makanan yang dibagikan dari program pemerintah tersebut. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium yang tengah dilakukan timnya untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut.

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bengkulu Utara Disambut Antusias

Berdasarkan laporan, saat ini sampel MBG yang dimasak hari Senin, 21 April 2025 telah dikirimkan ke Lab Kesda Provinsi setempat, dan hasilnya akan keluar dalam rentang waktu 10 hari ke depan. 

Menurut keterangan dari perwakilan SPPG, jelas Dadan, makanan yang diolah telah memenuhi standar dan telah melewati proses sebagaimana mestinya.

“Kami sedang menunggu hasil Lab Kesda Provinsi dari sampel yang sudah dikirimkan. Kami akan update infonya pada kesempatan pertama setelah hasil lab keluar,” tegasnya. 

Sebagai langkah preventif, Dadan mengatakan BGN akan meningkatkan pengawasan standar penyimpanan makanan di dapur MBG, melakukan proses penyempurnaan sistem berskala nasional.

Kemudian mendorong transparansi jadwal menu harian melalui kanal digital, serta meningkatkan kapasitas pelatihan keamanan pangan bagi seluruh penyedia MBG.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya