Pendapatan Krakatau Steel Naik Tipis di Kuartal I-2025

Kegiatan usaha Krakatau Steel.
Sumber :
  • Dokumentasi Krakatau Steel.

Jakarta, VIVA – Emiten produsen manufaktur baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), melaporkan perolehan pendapatan sebesar US$234,8 juta, atau sekitar Rp 3,87 triliun (asumsi kurs Rp 16.498 per Dolar AS) di kuartal I-2025.

Kinerja Bank Mandiri Kuartal II-2025 Tetap Solid, Laba Bersih Tembus Rp24,5 Triliun

Direktur Utama KRAS, Muhamad Akbar menjelaskan, pendapatan itu tumbuh tipis 1,3 persen dibandingkan pendapatan kuartal I-2024 yang sebesar US$231,7 juta. Meski demikian, beban pokok naik 5 persen menjadi US$221,8 juta sehingga menekan laba bruto.

"Hingga kuartal I-2025 ini, Krakatau Steel berhasil memperoleh laba bruto sebesar US$12,95 juta atau setara Rp 215,9 miliar, dengan capaian (margin) gross profit sebesar 5,52 persen," kata Akbar dalam keterangannya, Rabu, 7 Mei 2025.

GT Fatmawati Dibuka Gratis, Pramono Pastikan Pendapatan Tol Tak Berkurang

Masih Alami Kerugian

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Muhamad Akbar [Humas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS)]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Energi Mega Persada Raih ESG Medium Global, Masuk 12 Besar Produsen Migas Dunia

Meski demikian, KRAS tercatat masih mengalami rugi operasional akibat beban usaha sebesar US$28 juta. Sehingga, rugi operasi perseroan mencapai US$15 juta, lebih besar dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar US$728 ribu.

Kondisi ini semakin diperburuk dengan beban keuangan sebesar US$34 juta dan kerugian dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar US$11 juta. Sementara dari sisi bottom line, KRAS membukukan rugi bersih US$47 juta atau sekitar Rp 767 miliar di kuartal I-2025. Angka ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$29 juta.

Dari sisi neraca, aset KRAS hingga 31 Maret 2025 tercatat naik 0,82 persen menjadi US$2,92 miliar. Namun, perseroan mencatat akumulasi kerugian hingga US$2,52 miliar akibat rugi bertahun-tahun.

Akbar mengatakan, fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 Krakatau Steel telah beroperasi di kuartal I-2025. Meski belum optimal, dia menegaskan pihaknya akan tetap fokus untuk mengembangkan bisnis yang terdampak selama pemulihan alias recovery.

"Kami tetap optimistis mengupayakan perbaikan kinerja di kuartal II-2025 dari segmen baja maupun non-baja," kata Akbar.

"Perseroan juga menerapkan serangkaian strategi dan mengambil langkah preventif, untuk memastikan proses produksi pabrik tersebut berjalan sesuai target," ujarnya.

Ketua Umum Pengurus Pusat ISEI Perry Warjiyo.

ISEI Beberkan Syarat RI Bisa Masuk Jajaran Negara Berpendapatan Tinggi

ISEI menegaskan, perlu kolaborasi antara akademisi, pelaku bisnis, dan pemerintah untuk mewujudkan ekonomi yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.

img_title
VIVA.co.id
19 September 2025