Impor BBM dari Singapura Bakal Disetop, Bahlil Keluhkan soal Harga
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, berencana menghentikan impor BBM dari Singapura, meskipun porsinya selama ini mencapai 54 persen dari total keseluruhan impor produk BBM.
Dia mengaku, sejak jadi Menteri ESDM, sejumlah produk impor telah dievaluasi pihaknya termasuk untuk produk BBM.
Dari hasil evaluasi itu, nyatanya ditemukan fakta bahwa harga beli minyak dari Singapura sama dengan harga beli BBM dari Timur Tengah.
"Ya kalau begitu kita mulai berpikir bahwa sudah hampir pasti kita akan mengambil minyak dari negara lain, yang bukan dari negara itu (Singapura)," kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.
BBM Non-Subsidi turun harga Pertamax Series dan Dex Series
- Pertamina
Karenanya, Bahlil menargetkan bahwa pengalihan impor BBM dari Singapura ke negara lain itu akan terlaksana dalam waktu 6 bulan ke depan. Hal itu seiring langkah Pertamina membangun dermaga besar guna mengakomodir kapal-kapal berukuran jumbo.
"Jadi kita membangun (kapal) yang besar, supaya satu kali angkut enggak ada masalah. Maka, pelabuhan diperbesar dan kedalamannya harus dijaga," ujarnya.
Pemerintah diakuinya telah berencana mengalihkan sebagian impor BBM dari Singapura ke Amerika Serikat (AS). Hal itu sebagai bagian dari upaya negosiasi pemerintah Indonesia dengan pemerintah AS terkait masalah tarif.
Ilustrasi Ekspor-Impor
- VIVA/M Ali Wafa
"Ya, sebagian lah. Kan kita sudah mempunyai perjanjian dengan Amerika," kata Bahlil.
"Di mana salah satu yang kita tawarkan itu adalah kita harus membeli beberapa produk dari mereka. Di antaranya adalah BBM, crude, dan LPG," ujarnya.