Rupiah Dibuka Melemah Dibayangi Data Lonjakan Angka Kemiskinan Nasional
- pixabay.com/WonderfulBali
Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.341 per Senin, 28 Juli 2025. Posisi rupiah itu tercatat melemah 16 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16.325 pada perdagangan per Jumat, 25 Juli 2025.
Sementara perdagangan di pasar spot pada Selasa, 29 Juli 2025 hingga pukul 09.30 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.386 per dolar AS, melemah 22 poin atau 0,13 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.364 per dollar AS.
Ilustrasi hegemoni dolar AS
- vstory
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyampaikan bahwa angka kemiskinan nasional menurun ke level terendah dalam dua dekade.
"Kemiskinan Indonesia mencapai 23,85 juta orang per Maret 2025. Namun dibalik capaian tersebut, angka kemiskinan di perkotaan ternyata mengalami kenaikan dari 6,66 persen pada September 2024 menjadi 6,73 persen pada Maret 2025," ujar Ibrahim.
Sebaliknya, kemiskinan di pedesaan sebesar 11,03 persen, menurun dibandingkan September 2024 yang sebesar 11,34 persen. Meskipun dilihat dari jumlahnya, kemiskinan di perdesaan masih lebih tinggi dibandingkan perkotaan.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan fenomena angka kemiskinan di perkotaan meningkat. Penyebab kenaikan ini adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) laki-laki di kota yang mengalami kenaikan dari 5,87 persen menjadi 6,06 persen.
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Di sisi lain, pasar tenaga kerja Tanah Air menghadapi guncangan yang sulit pada paruh pertama tahun ini. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terpantau melejit lebih dari 30 persen, dimana paling tinggi terjadi di Jawa Tengah.
Berdasarkan data dari Satudata Kementerian Ketenagakerjaan, sepanjang Januari hingga Juni 2025 tercatat ada 42.385 pekerja yang mengalami PHK. Angka ini melonjak 32,19 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 32.064 orang.
Tercatat Jawa Tengah menjadi provinsi dengan PHK tertinggi sepanjang semester pertama mencapai 10.995 orang. Diikuti dengan Jawa Barat 9.494 orang, Banten 4.267 orang, dan DKI Jakarta 2.821 orang.
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.350 - Rp 16.410," ujarnya.