Dibuka Menghijau, IHSG Masih Dihantui Koreksi Meski BI Rate Dipangkas

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – IHSG dibuka menguat 22 poin atau 0,32 persen di level 7.165 pada pembukaan perdagangan Kamis, 22 Mei 2025.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG dibayangi koreksi apabila gagal break resistance pada perdagangan hari ini.

"IHSG hari ini berpotensi terkoreksi jika gagal break resistance di 7.170," kata Fanny dalam riset hariannya, Kamis, 22 Mei 2025.

Pasar saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada Rabu kemarin, meskipun Wall Street mencatatkan pelemahan. Di Jepang, Indeks Nikkei 225 melemah 0,61 persen dan Topix turun 0,22 persen. Sementara itu di Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,91 persen dan Kosdaq menguat 1,13 persen.

Ilustrasi IHSG.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Kemudian Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,52 persen, Hang Seng Hong Kong naik 0,51 persen, CSI 300 China naik 0,47 persen dan Taiex Taiwan meningkat 1,29 persen.

"Di sisi lain, pasar mencermati rilis data ekonomi dari berbagai negara di kawasan," ujar Fanny.

Jepang mencatatkan perlambatan ekspor untuk bulan kedua secara beruntun, di tengah tekanan dari kebijakan tarif impor besar-besaran yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.

IHSG Diprediksi Melesat ke Area Resistance Terdekat, Analis Kasih 5 Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Di domestik, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI-rate) sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

IHSG Ditutup Menguat 0,67 Persen Pasca BI Turunkan Suku Bunga, Saham INCO dan ADMR Kompak Loncat Dua Digit

"Support IHSG berada di level 7.040-7.070 sementara resist IHSG di rentang 7.170-7.230," ujarnya.

Sah! Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, di Gedung BEI Jakarta, Selasa, 16 April 2024.

Saham Sritex Bakal Didepak dari Bursa Efek Indonesia

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal melakukan delisting atau penghapusan pencatatan saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2025